Baru Saja Laksanakan PTM, Puluhan Santri Darul Arqam Garut Terpapar Covid-19

- 25 Agustus 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi Covid- 19
Ilustrasi Covid- 19 /Pexels/ Edward Jenner/

KABAR PRIANGAN - Baru beberapa hari mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM), puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arqam, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut kini terpaksa harus menjalani isolasi.

Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Satgas Covid-19 Garut, puluhan santri dinyatakan terkonfirmasi positif
Covid-19.

"Benar, ada puluhan santri Darul Arqam yang terkonfirmasi positiuf Covid-19. Saat ini mereka sudah menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat atau isoter," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, Rabu 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Kenakan Jaket Kulit 'Made In' Sukaregang, Sandiaga Uno Bangga dengan Produk Lokal asal Garut

Menurutnya, jumlah santri yang saat ini terkonfirmasi positif dan sedang menjalani isolasi sudah ada 73 orang. Jumlah ini tak menutup kemungkinan masih akan mengalami penambahan.

Meski ada juga santri putri, tuturnya, namun sebagian besar santri yang terpapar di Darul Arqam adalah santri putra. Semuanya kini masih menjalani isoter di Rusunawa dan Gedung Islamic Center.

Disebutkan Asep, pada awalnya mereka menjalani isolasi mandiri di dalam lingkungan pesantren.

Namun Kapolres Garut yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono meminta agar semuanya menjalani isolasi di tempat isoter sehingga pada akhirnya semuanya dibawa ke Rusunawa dan Gedung Islamic Center.

Baca Juga: BKN Umumkan Ujian SKD untuk CPNS 2021, Berikut Waktu dan Syaratnya

Pemindahan para santri yang terpapar Covid-19 ke tempat isoter ini menurut Asep memang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan atau penyebaran virus yang lebih parah.

Apalagi jumlah santri di Pesantren Darul Arqam itu terbilang banyak sehingga rawan terjadi penyebaran lebih parah apabila yang terpapar Covid-19 menjalani isoman di pesantren.

“Pada awalnya pihak pesantren memutuskan untuk mengisolasi mereka yang terpapar secara mandiri di lingkungan pesantren. Namun untuk mencegah penyebaran lebih parah, Pak Kapolres meminta agar mereka menjalani isoter sehingga akhirnya mereka kita pindahkan ke Rusunawa dan juga Gedung Islamic Center," katanya.

Ke 73 orang santri yang dinyatakan positif Covid-19, tuturnya, rata-rata disertai gejala ringan tapi ada juga yang sama sekali tak bergejala.

Baca Juga: Bupati Garut Hadiri Pelantikan Rektor ITG Periode 2021-2025, Simak Sambutannya

Saat ini, sudah ada beberapa santri yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang setelah sempat menajalani isoter.

Asep mengungkapkan, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab terpaparnya puluhan santri di pesantren yang cukup ternama di Garut tersebut.

Apalagi santri yang ada di pesantren tersebut berasal dari berbagai daerah bahkan tak sedikit juga yang berasal dari luar Garut dan luar Jabar.

Atau tambah Asep, para santri itu bisa juga terpapar dari karyawan atau guru yang jumlahnya juga cukup banyak di pesantren tersebut.

Baca Juga: Masih Ingat Dadang Buaya yang Nekat Nyerang Markas Koramil Pameungpeuk? Kasusnya Segera Masuk Masa Persidangan

Terlebih lagi, selama ini karyawan dan gurunya keluar masuk pesantren sehingga menambah tingkat kerawanan.

Disampaikannya, puluhan santri di Pesantren Darul Arqam ini diketahui terpapar Covid-19 setelah mereka mengikuti PTM yang baru dimulai dua hari lalu.

Pihak pesantren memang telah mewajibkan seluruh santri yang akan mengikuti PTM agar membawa hasil tes usap antigen negatif.

Namun pihaknya, kata Asep, tak begitu saja mempercayai keamanan para santri meskipun mereka sudah membawa hasil tes usap antigen negatif.

Baca Juga: Bupati Garut: Camat Akan Diberikan Sanksi Jika tak Melaksanakan Komitmen ODF

Skrining pun kemudian dilalukan terhadap para santri guna memastikan kondisi kesehtan mereka dan hasilnya cukup mencengangkan karena terdapat puluhan santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Adanya santri Darul Arqam yang terkonfirmasi positif Covid-19 di diketahui setelah dua hari pelaksanaan PTM dan saat itu hampir seluruh santri sudah masuk pesantren. Saat pengecekan kesehatan kita lakukan terhadap 100 santri, ternyata ada beberapa santri yang mengeluhkan hilang penciuman sehingga langsung kita antigen dan hasilnya positif," ucap Asep.

Diterangkannya, setelah itu, pemeriksaan dilakukan terhadap 500 orang santri dan hasilnya, 73 di antaranya dinyatakan terkonfirmai positif Covid-19.

Baca Juga: Pantai Sayangheulang Disebut Mirip Pangandaran, Wabup Garut: Syukur-Syukur Malah Kita Lebih Bagus

Jumlah ini menurut Asep bisa saja akan mengalami penambahan karena saat diantigen bisa saja ada yang tidak terdeteksi sehingga kemudian dilakukan karantina.

Asep mengingatkan kepada lembaga pendidikan baik sekolah, perguruan tinggi, maupun pesantren yang hendak melaksankan PTM, agar benar-benar mempersiapkannya secara matang terkait pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).

Meskipun Kabupaten Garut saat ini sudah masuk Level 2, akan tetapi prokes tetap harus dilakukan dengan sungguh-sungguh guna mencegah terjadinya peningkatan kembali kasus Covid-19 yang saat ini sudah mengalai penurunan signifikan di Garut.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x