Bupati Garut Berharap, Mahasiswa KKN Uniga Bisa Menjadi Duta Penegakan Prokes

- 26 Agustus 2021, 20:14 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan mengikuti acara Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Garut secara virtual di Kantor Bappeda Garut, Kamis 26 Agustus 2021.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengikuti acara Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Garut secara virtual di Kantor Bappeda Garut, Kamis 26 Agustus 2021. /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Bupati Garut Rudy Gunawan mengikuti acara Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Garut (Uniga) secara virtual di Kantor Bappeda Garut, Kamis 26 Agustus 2021.

Bupati merasa gembira karena Universitas Garut melakukan
langkah-langkah konkret dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Salah satunya adalah dengan memberikan pengabdian dan mengaplikasikan hubungan antara institusi kependidingan atau universitas dengan masyarakat.

Terlebih, saat ini dirasa sangat penting karena sedang dalam masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dukungan Kepada Erpan Pemuda Pelopor Banjar Penemu Tangga Nada Kolotik, Terus Mengalir

"Kegiatan ini sangat penting apalagi sekarang di masa pandemi Covid-19. Di masa pandemi pendidikan tidak boleh berhenti, aplikasi dan realisasi dari program kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi harus tetap dijalankan dan tidak boleh berhenti," ujar Bupati.

Ia mengungkapkan, walaupun sedang dalam masa pandemi, hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan tidak boleh berhenti apalagi mengalami kemunduran.

Ia menilai pelaksanaan KKN ini merupakan bentuk pertanggung jawaban akademis dari Universitas Garut.

"Saya berpendapat Universitas Garut mengaplikasikan ini sebagai pertanggung jawaban akademis, dimana setiap mahasiswa harus mempunyai wawasan, yang berhubungan dengan apa yang terjadi di masyarakat, apalagi di masa pandemi ini," ucapnya.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Objek Wisata di Garut Kembali Dibuka, Rudy Arifin: TS Cikembulan Dibuka Sabtu 28 Agustus 2021

Berkaitan dengan pelaksanaan KKN yang dilaksanakan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, lanjut Bupati, mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah, dengan unsur-unsur pemerintahan di tingkat desa atau kelurahan yang menjadi lokasi KKN, dalam rangka melakukan langkah-langkah konkret di masa pandemi seperti ini.

Ia berharap para mahasiswa yang melaksanakan KKN bisa memperkuat dan menjadi duta penegakan Protokol Kesehatan (Prokes) di lokasi-lokasi yang menjadi tempat mahasiwa melakukan KKN.

"Saya berharap KKN ini, bisa menjadi bagian adanya pembuktian kampus juga peduli terhadap pandemi Covid-19. Lingkungan kampus mempunyai satu keinginan bahwa adanya mahasiswa yang masuk dalam program KKN, ini akan memperkuat dan menjadi duta dalam penegakan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Setelah 5 Tahun Kasusnya Tertunda, Pelaku Penipuan CPNS di Ciamis Akhirnya Divonis 2 Tahun 6 Bulan Penjara

Sementara itu, Ketua Pelaksana Tendy Kusmayadi mengatakan, KKN kali ini diikuti sebanyak 1.300 mahasiswa dan akan menjalani KKN selama 32 hari, tersebar di 26 kecamatan dan 84 desa.

Tendy menjelaskan, salah satu tujuan dari KKN ini adalah meningkatkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat terutama membantu mahasiswa dalam menerapkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan seni.

Serta melatih mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk berpartisiapsi dan berkontribusi dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat, serta untuk meningkatkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat beserta problematikanya.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah