Di acara sederhana ini ada tampilan Longser yang merupakan teater tradisonal Jawa Barat, Tari tradisional, Musik Kolaborasi, Pameran Lukisan, Lapak buku sastra, dan Monolog dari Ngaos Art Tasikmalaya.
Pertunjukan terakhir, lanjut Fachroe, yakni kaul dan orasi tokoh seniman Garut, kang Darpan Ariawinangun, yang menekankan bahwa komunitas, komunitas budaya terutama harus mengedepankan atau memelihara nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga atau menjadi motor penggerak sikap toleran.
Karena dua hal di atas semakin hari semakin pudar nilainya. "Kami kira tidak akan pernah selesai kalau kita senantiasa menginventarisir keluhan, sekarang ini persoalan bagi kami adalah bagaimana agar tetap produktif dengan situasi dan keadaan serta sumber daya yang masih ada disebutkeun hese bakal tambah hese, disebutkeun babari bakal aya solusi. Keep on rolling saja baby, everything will gonna be jongjon," katanya.***