HEBOH! Akses Jalan Menuju Sekolah Ditutup Pemilik Lahan, Pemkot Tasikmalaya Langsung Bereaksi

- 1 September 2021, 19:07 WIB
Sejumlah siswi SDN Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya terpaksa manggunakan jalan alternatif akibat akses jalan utama ke sekolahnya ditutup benteng setinggi tigameter, Rabu 1 September 2021.
Sejumlah siswi SDN Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya terpaksa manggunakan jalan alternatif akibat akses jalan utama ke sekolahnya ditutup benteng setinggi tigameter, Rabu 1 September 2021. /kabar-priangan.com/ Asep M Saefuloh/

KABAR PRIANGAN - Insiden penutupan akses jalan menuju Sekolah Dasar Negri (SDN) Tugu 2 di Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya oleh pemilik lahan menjadi sorotan dan sempat mengagetkan sejumlah pihak.

Bahkan pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri mengaku terkejut dengan aksi penutupan tersebut.

"Kami sangat terkejut, atas tindakan penutupan akses jalan menuju sekolah itu," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Rabu 1 Septenber 2021.

Baca Juga: Pak Bupati, Warga Anda Tanya: Mengapa Akes Jalan Menuju Kantor Pemda Kabupaten Tasikmalaya Dibiarkan Rusak?

Menurut Ivan, diakuinya memang pada akhir tahun 2020 ada masyarkat yang mengklaim akses masuk sekolah SD Tugu 2 Tasikmalaya sebagai lahan pribadi.

Namun kata dia, pihaknya tidak menyangka dari pengakuan tersebut berujung pada tindakan penutupan.

Pembangunan benteng oleh pihak pemilik lahan ujar Ivan dilakukan pada saat sekolah tidak melakukan aktivitas belajar mengajar karena ada pandemi Covid- 19.

Sehingga pembangunan benteng akses masuk sekolah tersebut tidak terkontrol baik oleh pihak sekolah maupun pemerintahan setempat.

Baca Juga: Korban Tabrak Lari Tergeletak di Pinggir Jalan di Garut, Videonya Beredar di Medsos

"Sekarang karena kondisinya sudah di benteng kami akan mencari solusi karena memang akses utama masuk ke sekolah tersebut itu melalui jalan yang di benteng karena aksesnya langsung ke jalan raya yaitu jalan SL Tobing," ujarnya.

Ditanya terkait apakah lahan tersebut memang milik pribadi, Sekda mengatakan, pihaknya telah memerintahkan bagian Aset pemkot Tasikmalaya untuk memeriksa dan mengklarifikasi dokumen bukti kepemilikan dan lain lain.

Karena ujar Ivan, sekolah tersebut sudah puluhan tahun berdiri disana dan selama ini anak-anak dan guru lewat disitu tidak pernah ada yang mengklaim bahwa itu lahan milik pribadi.

"Nah sekarang tiba tiba aja ada yang mengklaim seperti itu maka kami akan mengklarifikasi terkait itu terkait dokumen bukti kepemilikan dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: Pengusaha Muda Asal Garut, Ngaku Bangga 'Jaket Bomber Kang Una' Buatannya Dipakai Sandiaga Uno

Namun demikian lanjut dia, kalau memang itu betul betul milik pribadi, pemerintah kota akan berupaya melakukan pendekatan dengan pemilik lahan untuk bisa memberikan atau merelakan lahannya semeter atau dua meter agar anak anak punya akses masuk kesekolahnya.

"Kita akan upayakan itu melalui dinas pendidikan, camat setempat termasuk bagian aset sehingga kita akan dapat solusi yang baik, baik itu untuk pihak sekolah maupun maupun pemilik lahan," katanya

Ivan juga mengatakan, Pemerintah Kota Tasikmalaya siap menganggarkan untuk pembelian jalan akses lewat jalan yabg ditembok dan berkordinasi dengan pihak pemilik lahan agar mau menjual akses jalan tersebut, Sehingga kembali ada akses masuk ke sekolah tersebut melalui jalan utama.

Baca Juga: Mahasiswa KKN STAI Al-Maarif Ciamis, Lakukan Penanaman 1000 Pohon di Kawasan Gunung Cupu

"Kalau pemilik lahannya merelakan secara cuma cuma karena ini untuk kepentingan umum, saya kira lebih baik. Tapi kalau memang harus dibeli oleh pemerntah Kota Tasik, InsyaAllah kita sudah memikirkan itu yang akan dianggarkan di tahun 2022. Dan ini akan menjadi prioritas kami karena ini menyangkut pasilitas pendidikan yang memang harus didukung inprastruktur yang baik salah satunya akses jalan," ujarnya.

Saya juga baru tahu dan memang cukup kaget ketika ada penetupan karena tidak menyangka kalau memang tanah yang selama ini dipake akses sekolah itu lahan pribadi, karena sejak pemerintah Kota Tasikmalaya berdiri di tahun 2021, akses jalan tersebut sudah ada.

Sehingga sekali lagi kami sangat menyayangkannya dan akan terus berupaya untuk melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pemilik lahan," kata Ivan.

Baca Juga: Ribuan Karyawan Hotel dan Restoran di Garut Dapat Bantuan Uang Tunai, Segini Besarnya

Kekagetan yang sama disampaikan Ketua Komite sekolah dasar Tugu 2 Agus Budi.

Menurut Agus, pihaknya sangat menyayangkan tindakan tersebut dan berharap agar permasalahan ditutupnya akses jalan menuju sekolah segera dapat diselesaikan.

Karena ujar Agus, jika permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan anak anak dengan seluruh tenaga pengajar dan staf sekolah terhambat.

Baca Juga: Petani Milenial Tasikmalaya Sukses Panen Gold Melon, Pembeli Bisa Petik Sendiri di Kebun

"Sekarang anak-anak dengan guru terpaksa memggunakan jalan sementara untuk bisa nyampe disekolah yaitu melalui pesawahan dan pemakaman pemakaman Gunung Jambu Cipicung," ujarnya.

"Ya, kami dari perwakilan orang tua siswa tentu saja sangat mengecam tindakan tersebut walaupun dilakukan oleh pihak yang berhak. Minimal ada kor dinasilah. Saya minta semua pihak yang terlibat agar cepat mengambil langkah terbaik, kasihan anak anak yang baru saja mau melakukan belajar lagi disekolah setelah hampir dua tahun terhenti karena covid," ujar Agus menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, akibat ditutup benteng setinggi 3 meter oleh pemilik lahan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, tak memiliki akses jalan.

Baca Juga: Desa Sarimekar Kabupaten Sumedang Raih Juara II BBGRM Tingkat Provinsi Jabar

Akibatnya sebanyak 167 siswa dan guru di sekolah Tugu 2 kesulitan untuk bisa masuk area sekolah sehingga harus mencari jalan alternatif.

Awalnya sekolah tersebut memiliki akses jalan utama dengan lebar sekitar 2 meter dari jalan raya yaitu Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya.

Namun, sejak awal tahun 2021 saat tidak ada aktivitas pembelajaran tatap muka akibat pandemi Covid- 19, akses jalan utama sekolah itu ditutup oleh seseorang yang mengaku pemilik lahan sah dengan benteng setinggi 3 meter.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah