Ia menuturkan, pihaknya menerapkan prokes yang ketat. Mulai pintu gerbang sudah diwajibkan untuk memakai masker, kendaraannyapun kita semprot dengan cairan disinfektan, tidak boleh berkerumun dan alat cuci tangan kita sediakan di area TWA Papandayan ini.
Menurut Dedi, apa yang dilakukannya itu untuk antisipasi penyebaran Covid-19.
Ia menyebutkan, para pengunjung dicek dan di skrining terkait sertifikasi vaksin.
Baca Juga: Menteri Koperasi dan UKM Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Garut
Begitu juga mengenai waktu kunjung ada pembatasan, baik yang trekking, hiking maupun camping.
"Kita tutup hampir dua bulan lebih sekarang juga para pengunjung masih kurang, Ya dikisaran 30 persen, jauh sekali dari biasanya. Pengunjung didominasi dari Jabotabek sedangkan wisatawan lokal masih sedikit," ucap Dedi Sitepu.
Ia berharap perekonomian Indonesia pulih kembali setelah lama mengalami kelesuan karena dampak pandemi Covid-19.
"Perekonomian pulih insya Alloh membawa kelancaran ke segala sektor termasuk ke sektor wisata," ucapnya.
Pantauan di lapangan, suasana di TWA Gunung Papandayan sendiri sangat berbeda dengan dua tahun lalu saat normal tanpa Pandemi Covid-19.