Habiskan Anggaran Belasan Milyar, Kawasan Wisata Burnong di Jatigede Sumedang Terbengkalai

- 15 Oktober 2021, 13:35 WIB
Tampak kawasan wisata Buricak Burinong di Cisema, Pakualam, Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang
Tampak kawasan wisata Buricak Burinong di Cisema, Pakualam, Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Kawasan wisata Buricak Burinong (Burnong) di Cisema, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang kini kondisinya terbengkalai. Tampak di sejumlah titik bangunan seperti tak terurus.

Kawasan wisata, yang pada proses pembangunannya menghabiskan anggaran belasan milyar tersebut kini belum terkelola dengan baik.

Kawasan Burnong yang semula digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata kelas dunia, pada kenyataannya tidak mengundang banyak pengunjung ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Masalah Hukum dalam Proses Lelang, UKPBJ Setda Sumedang Minta Pendampingan Kejaksaan

"Iya benar (kawasan wisata Burnong) seperti terbengkalai," ujar Kepala Desa Pakualam, Sopian Iskandar, Jumat 15 Oktober 2021.

Sopian mengakui, sejak kawasan wisata Burnong ditata, belum terlihat geliat perkembangan kepariwisataan di kawasan Cisema. Tentunya, kondisi ini belum bisa membawa dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi warga sebagaimana tujuan dari pengembangan wisata tersebut.

"Kalau geliat wisatanya bagus, sudah pasti bisa berdampak pada pengembangan ekonomi warga di kawasan wisata. Ini mah kaya belum bisa dirasakan manfaatnya. Padahal anggarannya belasan milyar," ujarnya.

Baca Juga: Setelah Vakum Dua Tahun, Warga Binaan Lapas IIB Sumedang Mulai Beraktivitas

Sopian menyebutkan, belum adanya geliat perkembangan wisata di kawasan Burnong, karena sempat terjadi konflik terkait kewenangan pengelolaan. Semula, pengelolaan akan dilakukan oleh BUMD Kampung Makmur milik Pemda Sumedang. Namun, pihak desa menolak, karena keberadaan kawasan wisata Burnong idealnya dikelola oleh pihak desa melalui Bumdes, agar dirasakan manfaatnya untuk masyarakat Pakualam.

"Sampai sekarang, (pengelolaannya) ya vakum. Kondisi kawasan wisatanya pun memang tidak banyak dikunjungi," katanya.

Sopian menyatakan,baru -baru ini pihaknya, mendapatkan kabar, bahwa kawasan Burnong justru akan dijadikan tempat riset litbang (penelitian dan Pembangunan). 

Baca Juga: Pengusaha Sumedang Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Jatigede

Ia menyayangkan,sebab jika berubah peruntukan akan berdampak pada warga yang berdagang di tempat-tempat sentra kuliner di kawasan Burnong tersebut.

"Bagaimanapun kawasan Burnong itu kan diproyeksikan sebagai tempat wisata dan lebih jauhnya untuk pengembangan ekonomi warga kami yang terdampak Waduk Jatigede," ucapnya.

Dia berharap pemerintah daerah bisa mengambil keputusan terkait kewenangan pengelolaan kawasan Burnong agar keberadaan kawasan wisata tersebut tidak mubazir.

Baca Juga: Sumbangkan 18 Medali di Pon XX Papua, Bupati Sumedang Siapkan Bonus bagi Atlet

Menurutnya, kawasan wisata Burnong seharusnya bisa memulihkan ekonomi masyarakat Cisema Desa Pakualam sebagai warga terdampak Waduk Jatigede, jangan hanya jadi proyek mercusuar yang tidak jelas manfaatnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x