Network
KABAR PRIANGAN - Jika dalam satu bulan terakhir ini akses lalulintas di Jl. Raya Timur Singaparna, sedikit terhambat dan menjadi titik kemacetan akibat adanya proses pengecoran beton badan jalan di simpang empat Jl. muktamar Cipasung - Jl. Cisinga. Maka pada akhir bulan Oktober ini, arus lalulintas kendaraan disana dipastikan bakal kembali normal.
Hal ini seiring dengan pekerjaan pengecoran yang kini memasuki tahap akhir. Hal tersebut dikatakan Penanggung jawab teknis PT Trisaya Putra Bungsu, Haris Susanto, kepada KP, kemarin.
Meski di akhir bulan Oktober ini progres pekerjaanya, dikatakan dia, baru sampai 80 persen. Akan tetapi untuk badan jalan sudah kering dan sudah siap dilalui oleh kendaraan.
Baca Juga: Beckham Putra Siap Unjuk Kebolehan di Laga Uji Coba Timnas Indonesia U-23 vs Nepal
"Rencana pekerjaan rigit beton itu, saya bisa prediksi akhir bulan ini sudah beres semua dan sudah bisa dipakai semua," jelas Haris.
Nanti sesudah proses pengecoran beton badan jalan, dikatakan dia, masih ada pekerjaan lain. Seperti penambalan lem silent pada bagian-bagian sambungan beton. Upaya ini tentunya guna mencegah masuknya rembesan air yang bisa menjadi penyebab badan jalan cepat rusak.
Diketahui, jika pekerjan pengecoran badan jalan yang dimulai sejak Jumat, 17 September 2021 memang sedikit melar dari estimasi awal. Semula pekerjaan cor beton ditargetkan selesai dalam satu bulan. Akan tetapi akibat faktor cuaca dan arus lalulintas, maka beberapa jadwal pekerjaan terpaksa digeser. Pihaknya menyesuaikan titik pekerjaan agar kemacetan tidak terlalu mengurai.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 23 Oktober 2021: Bukan Waktunya Gemini Menyatakan Perasaan, Lalu Aries dan Taurus?
"Cuaca sih berpengaruh. Karena kemarin juga pas kita mau mengecor, di sini banjir. Kita juga memikirkan arus lalulintas, agar kemacetan tidak terlalu panjang," jelas dia.
Kemacetan memang menjadi keluhan utama para pengguna jalan yang melewati perempatan Jl. Muktamar. Hal ini dikatakan Haris, karena pengalihan arus kendaran sudah tidak dilakukan dan pengaturan dilakukan dengan sistem buka tutup arus kendaraan.
