Andika mengaku sejak kecil sangat senang melihat domba garut yang menurutnya sangat gagah. Selain itu, ia sering menonton ketangkasan domba adu, apalagi tak begitu jauh dari rumahnya terdapat sebuah pamidangan (tempat adu domba) yang dibangun pemerintah desa setempat.
Hadiah domba garut yang diterimanya ini menurut Andika akan ia pelihara hingga tumbuh dewasa dan siap untuk diikutkan dalam kontes ketangkasan. Tak hanya itu, ia juga berencana
mengembangbiakkan domba tersebut sehingga jumlahnya akan terus bertambah.
Baca Juga: Lapas Garut Raih 4 Penghargaan pada Puncak Peringatan HDKK ke-76 di Depok, Ini Kategori Juaranya
Ia juga berharap bisa menjadi seorang peternak domba garut yang sukses. "Terima kasih kepada PHRI dan HPDKI Garut yang telah menyelenggarakan kegiatan vaksinasi yang dikolaborasikan dengan ketangkasan domba garut di sini," kata Andika.
"Manfaatnya, selain bisa menjalani vaksinasi, saya juga bisa mendapatkan hadiah seekor domba garut yang memang sejak lama saya impi-impikan untuk bisa memilikinya," ucapnya, manambahkan.
Ketua PHRI Kabupaten Garut, Deden Rochim, menyatakan sangat senang bisa membantu pemerintah dalam upaya percepatan pencapaian vaksinasi guna mewujudkan "herd immunity".
"Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, kami berharap capaian vaksinasi di Garut bisa secepatnya mencapai 50 persen sehingga Garut bisa turun lagi ke Level 2 PPKM atau bahkan ke
Level 1," ujar Deden.
Kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di wilayah Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, itu sengaja dikolaborasikan dengan seni ketangkasan domba garut agar lebih menarik minat warga.
Dengan demikian, tidak hanya warga yang berdomisili di wilayah Bayongbong yang datang
untuk divaksin, tetapi juga warga dari berbagai daerah di Kabupaten Garut termasuk para peternak domba dan pecinta seni ketangkasan domba garut.