Longsoran Bebatuan Tutupi Sungai Citeutus, Enam Rumah Warga Terancam Tersapu Air

- 4 November 2021, 20:09 WIB
 Longsoran bebatuan berukuran besar membendung aliran Sungai Citeutus, tepatnya di Kampung Sirnasari Desa Cikubang Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 4 November 2021 dini hari.
Longsoran bebatuan berukuran besar membendung aliran Sungai Citeutus, tepatnya di Kampung Sirnasari Desa Cikubang Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 4 November 2021 dini hari. /kabar-priangan.com/Aris MF

KABAR PRIANGAN - Longsoran bebatuan berukuran besar membendung jalur aliran Sungai Citeutus di Kampung Sirnasari Desa Cikubang Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 4 November 2021 dini hari.

Selain menghambat laju aliran sungai hingga menciptakan bendungan, kejadian ini pun mengancam enam rumah warga disekitar bantaran sungai. Apalagi jika air terus meluap naik, otomatis keenam rumah tersebut akan terendam dan tersapu aliran air.

Kini bahkan dua rumah warga diantaranya telah dikosongkan karena penghuninya ketakutan air akan naik secara tiba-tiba.

Baca Juga: Tasikmalaya Pasar Potensial Bandar Narkoba, Delapan Pengedar Ditangkap Saat Akan Transaksi

Berdasar keterangan yang dihimpun kabar-priangan.com /HU Kabar Priangan, longsornya tebing bebatuan setinggi 30 meter ini terjadi pada Rabu 3 November 2021 sekira pukul 24.00. Kala itu sedikit demi sedikit bebatuan yang tepat berada di dinding sungai berjatuhan.

Akhirnya batu utama yang berukuran sebesar rumah ambrol hingga menutupi jalan air sungai.

Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa meski pada saat itu di lokasi kejadian ada beberapa warga yang tengah memancing. Mereka diketahui langsung berlarian menyelamatkan diri, manakala bebatuan ini mulai berjatuhan satu persatu.

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Rumah Milik Iwan di Salamnunggal Tasikmalaya Ambruk

"Kejadiannya tengah malam. Saya tahu dari warga yang sedang memancing di sungai. Mereka berteriak dan berlarian dari pinggir sungai ketika longsoran terjadi," kata Ketua RT 02 Sirnasari, Rangga.

Dikatakan dia, dua rumah warga yang paling terdampak yakni milik Udung (54) dan Erok ( 80) dengan total penghuni tujuh jiwa. Kedua rumah itu kini telah dikosongkan karena jaraknya sangat dekat dengan bibir sungai. Bahkan kini luapan air nyaris mendekati rumah keduanya.

Sementara empat rumah warga lainnya berada di bagian hilir. "Jika air sampai meluap, keempat rumah ini beserta satu pabrik pembuatan tahu juga bakalan ikut tersapu air," ucapnya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Gandeng BTN Berikan Fasilitas Pembiayaan Perumahan bagi Peserta

Saat ini warga setempat masih belum menemukan solusi agar bisa menyelamatkan keenam rumah tersebut jika terjadi luapan air sungai. Pasalnya bebatuan tersebut mustahil disingkirkan dari jalur aliran sungai karena besarnya bebatuan yang berjatuhan.

Meski lokasi longsoran tidak jauh dari akses Jalan Taraju-Puspahiang, namun alat berat pun diperkirakan bakal kesulitan untuk sampai ke lokasi. Hal itu karena tidak adanya akses jalan yang memadai.

"Kami berharap pihak terkait untuk turun tangan dan menangani kejadian ini. Sehingga ada solusi untuk masyarakat kami," ucap Rangga.

Baca Juga: Viral Pasangan Remaja Kedapatan Berduaan di Toilet Masjid, Masih Mengenakan Seragam Putih-Abu

Udung (54) pemilik rumah yang kini terpaksa mengungsi, mengatakan, dirinya dan keluarganya khawatir luapan air terus naik setelah aliran Sungai Citeutus tertutupi longsoran. Ia pun  mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

"Jika meluap, rumah kami yang pertama tersapu air. Daripada membahayakan lebih baik mengungsi," ujar dia.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah