Kajari Garut Buatkan Masakan untuk Warga Terdampak Banjir Bandang

- 30 November 2021, 19:48 WIB
Kajari Garut, Neva Sari Susanti menyempatkan diri memasak makanan yang kemudian dibagikan kepada warga terdampak bencana banjir bandang di kampung Munjul, Desa/Kecamatan  Sukawening,  Selasa 30 November 2021
Kajari Garut, Neva Sari Susanti menyempatkan diri memasak makanan yang kemudian dibagikan kepada warga terdampak bencana banjir bandang di kampung Munjul, Desa/Kecamatan Sukawening, Selasa 30 November 2021 /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Neva Sari Susanti mengungkapkan keprihatinannya setelah melihat langsung kondisi di lokasi bencana banjir bandang di wilayah Kecamatan Sukawening. Neva pun mengajak semua pihak untuk ikut membantu meringankan kesulitan yang saat ini tengah dihadapi warga terdampak bencana.

"Kondisi di lapangan memang sangat memprihatinkan. Di sisi lain saya dan jajaran merasa bahagia karena bisa melihat langsung kondisi di lapangan saat ini," kata Neva di sela kunjungannya di Kampung Munjul, Desa/Kecamatan Sukawening, Selasa 30 November 2021.

Disebutkannya, hasil tinjauan di lapangan, para korban saat ini sangat membutuhkan bahan sembako, pakaian, serta perlengkapan tidur. Bencana banjir bandang yang tiba-tiba menerjang permukiman mereka telah mengakibatkan banyak orang yang kehilangan harta benda, termasuk bahan makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur.

Baca Juga: PPKM Turun Menjadi Level-2, Perekonomian di Garut Diharapkan Kembali Pulih

Tak heran, tuturnya, kalau saat ini tak sedikit warga yang benar-benar tak memiliki bahan makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya termasuk perlengkapan tidur. Kalaupun masih ada sebagain warga yang bahan makanan, pakaian, dan perlemgkapan lainnya tak sampai terbawa hanyut, akan tetapi sama sekali tak bisa digunakan karena kotor akibat terendam lumpur.

"Sedangkan untuk membersihkannya, untuk saat ini juga belum bisa karena tak ada air bersih yang bisa mereka gunakan. Bencana banjir ini juga telah menyebabkan sumber air terdampak sehingga hal ini menambah kesulitan yang dilami warga," ucapnya.

Diungkapkannya, dari data yang didapatkan, di wilayah Kampung Munjul ini terdapat 38 rumah yang terdampak banjir bandang. Bahkan di daerah ini pun terdapat 2 rumah yang hanyut terbawa arus sehingga penghuni rumah sama sekali tak bisa menyelamatkan barang-barang milik mereka termasuk pakaian dan perlengkapan tidur.

Baca Juga: Panik Terjadi Longsor Susulan, Warga Karangtengah Garut Kembali Mengungsi

Penanganan dampak dari bencana alam seperti ini menurut Neva tak bisa dilakukan oleh hanya bagian-bagian kecil akan tetapi perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karenanya ia meminta semua elemen masyarakat maupun pemerintahan untuk bersama-sama menunjukan kepeduliannya dengan membantu meringankan kesulitan yang tengah dihadapi warga yang terdampak.       

Neva menyampaikan, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Bupati dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Garut terkait penanganan warga terdampak banjir bandang di Sukawening dan Karangtengah ini. Tak hanya itu, apa yang dilihatnya di lokasi bencana ini juga akan segera dilaporkannya ke Kejaksaan Agung.  

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x