KABAR PRIANGAN - Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan (OKP) diminta jangan hanya berorientasi membicarakan mendapatkan Anggaran Pendaparan Belanja Daerah (APBD) dari pemerintah.
Tetapi jauh dari itu, OKP harus mampu memanfaatkan potensi yang ada di depan mata."Jadi jangan terus-terusan ngomongin APBD, tetapi rezeki di depan mata dibiarkan begitu saja," kata Wakil Bupati (Wabup) Tasikmalaya, Cecep Nurup Yakin, Rabu 28 Desember 2021.
"Mari OKP bergerak secara kolosal dan bergandeng tangan untuk mengelola wisata di Tasikmalaya dengan maksimal," kata Cecep saat hadir pada acara Rapimda Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tasikmalaya 2021 di Gedung MUI Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021, Meningkat dari Tahun Sebelumnya
Hal tersebut dilontarkan Wabup Cecep, mengingat hingga kini Kabupaten Tasikmalaya yang kaya akan potensi wisata sama sekali belum tergali secara maksimal. Pengelolaan dan penataan dianggap belum mumpuni.
Maka ia pun meminta peran para pemuda, KNPI, dan OKP yang bernaung di bawahnya untuk ambil andil dalam mengelola parawisata di wilayahnya masing-masing. Hal ini pun akan menjadi daya tarik wisata dan pemasukan bagi wilayah tersebut.
Cecep juga menyinggung akan keluhan yang dilontarkan KNPI terkait berkurangnya anggaran yang diterima dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pada organisasi tersebut.
Ditegaskan Cecep, berkurangnya anggaran bukan hanya dialami KNPI saja. Sebab Pemkab Tasikmalaya pun mengalaminya atas anggaran yang diterima dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
"Bahkan tahun ini DBH CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) ke Pemkab Tasikmalaya sudah dikurangi lagi," ujar Cecep.
Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum membuka Rapimda KNPI Kabupaten Tasikmalaya itu. Hadir pula Ketua DPD KNPI Jawa Barat Ridwansyah Yusup, MPI KNPI Kabupaten Tasikmalaya Demi Hamzah dan Basuki Rahmat, serta sejumlah tokoh dan aktivis di Kabupaten Tasikmalaya.
Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, pihaknya berharap KNPI bisa bertindak sebagai lokomotif pengerak dan penguat rasa nasionalisme anak muda. Ia mengaku miris dan khawatir dengan nilai-nilai nasionalisme pemuda saat ini yang sudah mulai tergerus habis.
"Saya khawatir jika nasionalime ini bergeser, maka bagaimana nasib bangsa Indonesia kedepan. Karena itu, saya berharap KNPI bisa bertindak sebagai lokomotif nasionalisme," kata Uu.
Ia pun berharap KNPI memiliki kemampuan dan keahlian yang meneruskan estafet kepemimpinan ke depan. Sebab jika hanya sebatas berkumpul-berkumpul saja mencari APBD namun tidak membuahkan kemampuan (skill) maka dinilai percuma.
"Di Jawa Barat saja ada sekitar 600 OKP yang tercatat. Hal ini menjadi peluang dan anugerah bagi Jawa Barat terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat," kata Uu.*