"UMKM sangat terdampak karena ada penurunan demand saat pandemi, sehingga UMKM sebagai penyedia barang terpengaruh dengan turunnya daya jual," kata dia.
Hal tersebut, lanjut Acep, menjadi tantangan tersendiri, sehingga diharapkan ke depan UMKM dapat memiliki standar, memiliki izin, dan arah yang jelas.
CSR yang disalurkan juga diharapkan membantu UMKM untuk dapat membangun jejaring serta dapat bertemu dengan ekosistemnya. Hingga akhirnya dapat bersinergi dengan badan pembiayaan atau finansial.
Selain itu juga tentunya akan membangun semangat para pelaku UMKM dan masyarakat agar tetap menjalankan usahanya sebagai persiapan pemulihan ekonomi pascapandemi.
"Dan mengarahkan serta mengedukasi para pelaku UMKM agar dapat membuat sebuah kegiatan usaha yang dapat menghadirkan lapangan pekerjaan," tutur Acep.*