Selain yang Pro, Pembangunan Jalan Tol Batikcap di Garut Juga Ada yang Kontra, Ini Penyebabnya

- 16 Januari 2022, 21:33 WIB
Gunung Papandayan di Kabupaten Garut. Adanya tol Batikcap diharapkan membuat sektor pariwisata Garut terdongkrak.*
Gunung Papandayan di Kabupaten Garut. Adanya tol Batikcap diharapkan membuat sektor pariwisata Garut terdongkrak.* /Dok. Kabar-Priangan.com/Dindin Herdiana

Kekhawatiran seperti itu pula yang saat ini dirasakan Aam (52), pemilik Toko Dodol Ganda Rasa di kawsan Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kaler. Ia merasa keberadaan jalan tol di Garut malah akan semakin mengancam usaha yang sudah dijalaninya sejak lama ini.

"Jangankan dengan adanya jalan tol, adanya sejumlah jalan lintas yang baru dan saat ini sudah mulai digunakan pun pengaruhnya sudah sangat terasa," kata Aam.

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Pohon Ini Disebut Penyebab Ratusan Nyawa Melayang di Jalan Cae, Benarkah? Begini Ceritanya

"Jumlah pembeli terus berkurang karena kini banyak pengendara yang memilih menggunakan jalan lintas sehingga tak lagi melintasi dan belanja oleh-oleh di toko yang ada di kawasan ini," ucap Aam, menambahkan.

Ia mencontohkan, jalan lintas yang kini banyak dipilih pengendara atau wisatawan adalah Jalan Lintas Sigobing-Hampor.

Akses jalan ini yang langsung menuju kawasan Objek Wisata Cipanas serta arah menuju kawasan Darajat, membuat para pengendara atau wisatawan lebih memilih menggunakannya sehingga kendaraan yang melintas di Jalan Otista kian berkurang.

Baca Juga: Pasukan Banser Ansor Sumedang Disiagakan Bantu Program Pemerintah, Salah Satunya Progam Ini

"Apalagi jika nanti sudah ada jalan tol, kemungkinan besar jumlah pembeli akan semakin berkurang. Namun kami berharap hal ini tak akan terjadi karena tentu akan sangat merepotkan kami jika benar-benar sampai terjadi," ujar Aam.*

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x