"Untuk skala lokal saja dulu, karena kami dengar, pabrik dan kios tahu di sini, bongsangnya dipasok dari luar Wado," katanya.
Baca Juga: Soal Tagihan Miliaran Rupiah ke Warga OTD Waduk Jatigede: Ini Penjelasan Mantan Sekda Sumedang
Ia menambahkan, sentra produksi bongsang di Sumedang terdapat di Cikoneng, Kecaman Ganeas dan Cisarua. Produksi bongsang dari kedua daerah tersebut dipasarkan tak hanya di Sumedang. Sehingga kerap terjadi kekurangan stok bongsang.
Dengan demikian, perlu ada perluasan produksi bongsang, agar ketersediaan bongsang tidak kurang di Sumedang.
"Makanya tidak salahnya di Wado mulai digagas produksi bongsang," ucapnya.
Menindaklanjuti gagasan produksi bongsang tahu, pihaknya akan menyosialisasikan ke pemerintah desa melalui Bumdes dan menggandeng pelaku usaha untuk pengembangannya.
Dikatakan, sejumlah desa di wilayah Wado merupakan produsen berbagai macam jenis bambu. Semua wilayah desa terdapat kebun bambu. Sehingga memudahkan untuk ketersediaan bahan baku.
"Saat warga beraktivitas di Pos Kamling saja sebenarnya bisa sambil membuat bongsang, apalagi kalau ditekuni lebih serius. Dan kami targetkan Wado akan menjadi sentra bongsang di Sumedang," ujarnya.***