"Hari itu saya akan berangkat ke luar kota dan butuh dokumen kesehatan. Makanya setelah acara beres saya pun bergegas di cek kesehatan, di swab. Hasilnya cek pertama positif. Siapa orangnya yang tak panik mendengar dan melihat hasil cek positif,” katanya.
Dan anehnya kejadiannya hanya rentang waktu beberapa jam di hari yang sama. Selanjutnya, kata Syakur, dari rangkaian kejadian ini, ia pun kembali ke klinik semula tempat dirinya pertama kali menjalani tes swab.
Kepada petugas, ia menyampaikan bahwa dirinya telah dicek ulang di tiga tempat dan menyatakan negatif.
"Saya pun sempat berargumen hebat dengan petugas di kkinik itu. Akhirnya saya pun di test ulang dan katanya dengan merk berbeda dan hasilnya negatif. Saya juga akan bayar lagi tetapi dia menolaknya," ujarnya.
Menurut Syakur, ada pelajaran berharga dari kejadian tersebut. Ia berharap kepada petugas kesehatan, pegawai klinik, agar berhati hati lah jika memeriksa seseorang terkait kondisi kesehatan, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini yang ada hubunganya dengan covid, bisa fatal.
"Meski saya juga merasa panik, tetapi saya himbau kepada masyarakat jangan panik apalagi punya sugesti yang bisa menyebabkan kondisi imunitas menurun,” katanya.
Pengalamannya itu, kata Syakur, bisa menjadi pembelajaran bagi siapapun juga, baik bagi petugas kesehatan maupun warga masyarakat, dan tentunya pemerintahan dalam hal ini Dinas Kesehatan.***