Selanjutnya, kata Didiet, lulus dari STPDN melakukan donor darah akhirnya merasa kebutuhan. "Lamun teu donor darah teh asa boga hutang (kalau tidak donor darah perasaan punya hutang),” katanya.
Dan akhirnya sejak keluar STPDN, dirinya selalu mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali. “Alhamdulillah hingga saat ini saya sudah 136 kali donor darah" ujarnya.
Menurut Didiet, donor darah akan terus dilakukan hingga sudah tidak mampu melakukannya. Karena donor darah selain membantu orang yang membutuhkannya juga setelah donor darah badan malah terasa segar.
"Saya punya niat tulus, saya berinisiatif mendonorkan darah saya bagi yang membutuhkan. Apalagi Garut selalu kekurangan darah, persediaan dan permintaan tidak seimbang," ujar Didiet yang pernah menjabat camat Sukawening, Malangbong, dan Leuwigoong ini.
Ia mengatakan, kegiatan donor darah tiga bulan sekali dikatakan selalu lancar, ia juga tetap menjaga kesehatannya dengan berolahraga secara teratur agar tetap bisa mendonorkan darah.
"Saya juga pernah menjadi pengurus PMI dan beberapa organisasi, saya juga sering beraktivitas dan kini menjadi pengurus lembaga lansia," ujarnya.
Baca Juga: Delapan Daerah Sudah Diajukan Sebagai Calon Daerah Otonom Baru oleh Pemprov Jabar. Ini Daftarnya
Didiet mengaku, selalu menjaga kesehatannya agar tetap bisa mendonorkan darahnya, caranya berolahrada dan terus beraktivitas.
Manfaat donor darah pun dirasakannya membuat tubuhnya menjadi segar dan bugar.