KABAR PRIANGAN - Ambruknya salah satu menara Masjid Baiturrahman di Kompleks Perkantoran Pemkab Tasikmalaya pada Senin 28 Februari 2022 menjadi sorotan berbagai kalangan.
Pasalnya, meski menelan biaya sangat fantastis yakni Rp 14 miliar untuk pembangunan menara dan taman masjid agung pada tahun 2018 ini, namun nyatanya kualitas bangunan dipertanyakan.
"Anggarannya luar biasa, total mencapai Rp 30 miliar. Sementara Rp 14 miliar diantaranya untuk pembangunan menara-menara dan taman masjid," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Haris Somantri, saat meninjau lokasi menara ambruk, Selasa 1 Maret 2022.
Saat itu Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya didampingi Kabid Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan dan Permukiman (DPU TRPP) Kabupaten Tasikmalaya. Mereka membahas penanganan dan antisipasi terjadinya kejadian serupa pada enam menara lainnya.
Haris mengemukakan, pembicaraan dengan pihak dinas itu antara lain bagaimana mengambil langkah-langkah antisipatif. Mengingat masih ada beberapa menara yang berdiri dan berdasarkan prediksi kontruksinya sama persis dengan menara yang ambruk.
"Kami mengkhawatirkan nantinya terjadi sesuatu, makanya kami memberi masukan kepada pihak terkait untuk segera melaksanakan evaluasi. Termasuk melakukan uji kelayakan. Jangan sampai hal seperti ini (menara ambruk) kejadian lagi," kata dia.
Hris menambahkan, uji kelayakan kontruksi salah satu poin penting. Lantaran kalau melihat postur anggaran sudah cukup memadai sehingga hasilnya pun seharusnya bisa terukur dan lebih baik.