Budi Atmaja menyebutkan, Bupati Sumedang Tahun 1791-1828 yang bernama Kusumadinata IX itu, memang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Kornel. Padahal sewaktu kecil, Pangeran Kornel ini bernama Asep Djamu.
Baca Juga: PKD PMII di Sumedang Diharapkan Bisa Lahirkan Pemimpin Besar
Karena nama Asep Djamu dinilai telah ada sejak dahulu, maka komunitas Asep sedunia, akhirnya sepakat memilih Karaton Sumedang Larang sebagai Balai Indung untuk PAD.
Keinginan PAD untuk menjadikan Bale Agung Srimanganti sebagai Balai Indung komunitas Asep sedunia ini, langsung respon positif oleh Raja Keraton Sumedang Larang R. Lukman Soemadisoeria.
Saat itu juga, Raja Keraton Sumedang Larang langsung menyetujui, bahkan menandatangani kesepakatan bersama dengan Pupuhu PAD.
Baca Juga: Layaknya Antre Minyak Goreng, Begini Potret Warga Dusun Sukawangi Sumedang Saat Kerjabakti
"Sehubungan dengan latar belakang sejarah Pangeran Kornel atau Asep Djamu, kita harapkan Balai Indung ini bisa menjadi wahana untuk silaturahmi dalam melestarikan budaya Sunda, khususnya bagi komunitas Asep," kata Lukman.
Kesepakatan bersama antara PAD dengan pihak Keraton Sumedang Larang terkait penetapan Bale Agung Srimanganti sebagai Balai Indung PAD ini, mendapatkan apresiasi juga dari Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.
"Saya harap, sinergitas antara Asep se-Dunia, Karaton Sumedang Larang, dengan Pemda Kabupaten Sumedang dalam melestarikan budaya di Nusantara, dapat terus terjalin dengan baik, sehingga bisa berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat," tuturnya.***