Ini Lima Alasan yang Membuat Nisfu Syaban Istimewa. Nomor Satu, Bikin Takjub

- 17 Maret 2022, 06:49 WIB
Buya DR. Arrazy Hasyim menjelaskan keistimewaan Nisfu Syaban.*
Buya DR. Arrazy Hasyim menjelaskan keistimewaan Nisfu Syaban.* /youtube.com/tangkap layar akun santri YT/

KABAR PRIANGAN - Bulan Syaban adalah bulannya Nabi Muhammad, SAW. Di bulan ini, nabi memperbanyak puasa dibanding bulan-bulan lainnya, selain Ramadan.

"Dalam kitab Attafsirah, Bulan Syaban adalah Syahru Muhammad,” kata Buya DR. Arrazy Hasim dalam kanal Youtube Santri YT.

Sementara Bulan Rajab adalah Syahrullah atau Bulannya Allah, dan Ramadan adalah Syahru ummah atau bulannya umat manusia.

Baca Juga: Satu Lagi Identitas Pelaku Penyelundupan Satu Ton Sabu Sabu Terungkap. Tersangka WNA Asal Iran

Jika kita menggunakan pendekatan hakikat, kata Buya Arrazy, Bulan Rajab disebut Syahrullah, karena ada satu pristiwa mirajnya kesadaran manusia menembus sidratul Muntaha (Puncak kesadaran). Sehingga jiwa yang diperjalankan oleh Allah akan mengalami pengalaman spiritual.

‘Keadaan manusia yang sudah mencapai hakikat dalam suasana rajab, akan menyembelih hawa nafsu atau tafsir yang paling dalam adalah memutus kesempatan dari perilaku yang melampaui batas,” paparnya.

Sementara mengenai Bulan Syaban, Buya Arrazy menjelaskan bahwa di pertengahan Bulan Syaban ada peristiwa Nisfu Syaban. Di tanggal ini ada satu pristiwa yang luar biasa:

Baca Juga: Kalah dari Persipura, Peluang Bhayangkara FC Menjuarai Liga 1 Sirna

1. Diciptakannya Nur Muhammad, sampai menyebar menjadi alam semesta

2. Bulan Syaban adalah bulan dimana takdir Makhluk Allah ditetapkan

3. Bulan audit amalan manusia di dunia per tahun. laporan hariannya pagi dan sore, dan Mingguannya senin dan kamis.

4. Bulan Syaban adalah bulan Magfirah (ampunan).

5. Akan diampuni seorang mukmin jika terhidar dari dua hal, pertama tidak dendam sehingga tidak menyimpan luka lama, lalu kedua syirik.

Baca Juga: Viral Terekam CCTV, Maling Kotak Amal Masjid Marak di Tasikmalaya, Kini di Cintaraja Singaparna

“Bulan Syaban adalah bulan menata diri, mulai dari ibadahnya, menejemen waktunya, pemahamanya, cara merubah mindsetnya tentang kehidupan. Bulan Syaban adalah bulan melatih istiqomah,” paparnya.

Sementara Bulan Ramadan adalah Syahru Ummah. Bulannya umat manusia yang berserah diri (Islam).

Orang-orang yang berada di Syahru ummah adalah orang-orang yang tidak ujug-ujug beramal. “Menjadi Hamba Rabbani, bukan Ramadani. Sehingga, setiap malam Ramadan memposisikan diri ibadanya seperti malam Lailatul Qodar,” kata Buya Arrazy.

Baca Juga: Gempabumi di Pantai Selatan Cianjur Magnitudo 5,5 Diupdate BMKG Menjadi M5,3

“Orang yang pada Bulan Rajab dan Syaban ibadahnya luar biasa, maka pada Bulan Ramadan pasti tancap gas,”. Ujarnya.(Nishfa farid Rijal)***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah