KABAR PRIANGAN - Meski pemerintah telah mengembalikan harga minyak goreng kemasan kepada harga awal dan Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng curah, tetapi di pasaran Kabupaten Tasikmalaya minyak goreng masih tetap langka dan distribusi belum normal.
Bahkan di Pasar Singaparna, minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah, susah didapat masyarakat. Warga harus pulang dengan kekecewaan ketika minyak goreng yang akan dibelinya sudah ludes.
"Barusan ke minimarket mau beli minyak goreng kemasan tapi masih kosong. Lalu ke pasar, mau beli minyak curah, ternyata sama saja. Katanya sudah habis sejak pagi," ujar Heni (56) calon pembeli di Pasar Singaparna.
Kondisi ini pun ditemukan Polres Tasikmalaya bersama Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya yang melakukan inspeksi mendadak ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional dan modern atau ritel di wilayah Singaparna, Kamis 17 Maret 2022.
Dalam sidak tersebut masih ditemukan kurangnya pasokan minyak goreng, baik minyak kemasan di minimarket dan minyak curah di pasar tradisional, sehingga masyarakat masih banyak yang tidak mendapatkan minyak goreng.
Hal ini karena pasokan atau suplai minyak goreng belum kembali ke situasi normal. "Kemarin masih ada, hari ini sudah habis. Saya tanya tadi kepada para pedagang rencananya besok akan datang lagi pasokan minyak gorengnya," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono.
Baca Juga: Diduga Lapuk, Jembatan Penghubung Sukawening dengan Wilayah Perkotaan Garut Ambruk
Dikatakan dia, setiap hari Polres Tasikmalaya dan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengecekan ke Pasar Singaparna untuk mengecek persediaan minyak goreng.