Dipicu Masalah Utang, Polisi Ungkap Kronologi Penganiayaan Mahasiswi dan Ibunya di Garut.

- 27 Maret 2022, 13:26 WIB
Kapolsek Samarang, Kompol Jajang, saat ekspos kasus penganiayaan yang dilakukan tiga pria terhadap seorang mahasiswi dan ibunya di Kampung Bongkor, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Samarang.
Kapolsek Samarang, Kompol Jajang, saat ekspos kasus penganiayaan yang dilakukan tiga pria terhadap seorang mahasiswi dan ibunya di Kampung Bongkor, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Samarang. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

"Anak Solihati, Rifda Abidah, yang saat itu juga ada di dalam rumah dan melihat ibunya dianiaya mencoba untuk melindungi ibunya. Namun ia juga malah jadi sasaran kemarahan Yn yang langsung menempelengnya hingga mengalami luka di bagian pelipis kiri," katanya.

Baca Juga: DPC PBB Garut Optimis Bisa Raih Kursi Di Pemilu 2024

Setelah itu, ungkap Wirdhanto, pelaku DC menjambak rambut Rifda atau Abit serte diseretnya agar menjauh dari ibunya. Saat itulah Abit mengambil telepon genggamnya dan kemudian digunakan untuk merekam aksi kekerasan yang dilakukan para pelaku.

Apa yang dilakukan Abit yang merekam aksi kekerasan yang dialami dirinya dan ibunya itu diketahui pelaku. DC pun langsung mengambil telepon genggam milik Abit dan kemudian melempar dan menginjak-injaknya hingga rusak.

Untungnya, ujar Wirdhanto, Abit sudah mengunggah video yang direkam melalui telepon genggamnya itu. Video itulah yang kemudian viral di media sosial dan menjadi bukti kekerasan yang dilakukan ketiga pelaku.

Baca Juga: Seorang Mahasiswi Garut dan Ibunya Jadi Korban Kekerasan Tiga Pria, Aksinya Viral di Medsos

Kapolres juga menyebutkan, setelah dianiaya, Solihati kemudian diseret ke ruang tengah. Di sini pelaku kembali menanyakan uang yang mereka tagih kepada Solihati. 

"Korban Solihati saat itu menyanggupi untuk memberikan uang kepada pelaku akan tetapi ia beralasan uangnya harus diambil dulu di rumah salah seorang kerabatnya. Ia pun menyuruh Abit untuk mengambil uang itu sampai akhirnya Abit bisa ke luar dari rumah," ucap Wirdhanto.

Lebih jauh dipaparkan Wirdhanto, kesempatan tersebut digunakan oleh Abit untuk meminta pertolongan agar di antar ke kantor polisi. Dengan diantar salah seorang santri, Abit pun pergi melapor ke Mapolsek Samarang hingga akhirnya petugas langsung menuju lokasi dan mengamankan para pelaku.***

 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah