Harapan Pedagang Timun Suri di Tasikmalaya, Penjualan pada Bulan Ramadhan Tahun Ini Lebih Laris

- 19 April 2022, 22:43 WIB
Penjual timun suri menjajakan dagangannya di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu 13 April 2022. Para pedagang timun suri biasa muncul saat Bulan Ramadhan.*   
Penjual timun suri menjajakan dagangannya di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu 13 April 2022. Para pedagang timun suri biasa muncul saat Bulan Ramadhan.*   /Kabar-Priangan.com/istimewa

 

 

KABAR PRIANGAN - Memasuki Bulan Ramadhan 1443 Hijriah, pedagang timun suri bermunculan di pasar-pasar tradisional di Kota Tasikmalaya. Bahkan selain di pasar, timun suri banyak terlihat dijual di sejumlah ruas jalan yang ada di kota ini.

Pedagang timun suri tersebut rata-rata merupakan pedagang musiman yang biasa berjualan pada saat Ramadan hingga Lebaran. Alasan kenapa timun suri banyak dijual di Bulan Ramadhan karena buah tersebut selalu menjadi primadona yang sering dijadikan santapan berbuka puasa.

Pantauan kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, pada Ramadhan tahun ini harga timun suri dibanderol Rp 6.000-Rp 10.000 per kg tergantung kualitas dan besar kecilnya. Harga tersebut tak jauh dari harga Ramadhan tahun sebelumnya yang dijual di bawah Rp 10.000 per kg.

Baca Juga: H. M. Yusuf: Ramadhan Tahun Ini Umat Muslim Dapat Beribadah Tanpa Pembatasan yang Ketat

Salah seorang pedagang timun suri, Bayu (45), mengatakan, dirinya telah menjual timun suri di Kota Tasikmalaya sejak masuk Bulan Ramadhan 1443 Hijriah.

“Saya sudah berjualan sejak awal puasa. Sudah biasa sewa tempat di sini untuk berjualan setiap bulan puasa saja,” ujar Bayu, Rabu 13 April 2021.

Bayu mengatakan, pada Bulan Ramadhan biasanya minat masyarakat untuk membeli timun suri meningkat dibadingkan hari biasa. Bahkan selain masyarakat biasa, banyak juga yang membeli untuk dijual lagi.

Baca Juga: Terima Dana BLT Minyak Goreng Jelang Lebaran, Emak-emak di Desa Baregbeg Ciamis Girang

"Masyarakat biasa beli untuk menu takjil buka puasa, namun yang belinya pedagang juga ada,” ucapnya.

Menurutnya, timun suri yang dijual diambil dari petani langsung dari Cirebon. Selama ini Cirebon dikenal sebagai daerah petani timun suri, sehingga stoknya banyak dan harganya lebih murah.

“Mengambil barangnya dari Cirebon karena disana banyak dan harga juga lebih murah. Kalau beli dari pihak kedua atau bandar harganya lebih mahal sekilo bisa Rp 8.000," kata Bayu.

Baca Juga: Dalam Inmendagri No.22 Tahun 2022, 2 Kota/Kabupaten Masih Berada di Level 3 PPKM

Dari hasil penjualan timun suri, kata Bayu, kalau tidak pandemi biasanya pihaknya meraup untung jutaan rupiah per harinya.

Bayu optimistis karena Ramadhan tahun ini pandemi sudah mulai melandai, sehingga dari hasil jualannya dirinya dapat meraup keuntungan lebih besar dibanding dua Ramadhan sebelumnya.

"Omsetnya sehari ya paling bisa sampai Rp 5 juta kalau sedang bagus, tapi kalau pembelinya kurang paling sedikit Rp 1 juta. Sekarang sih Alhamdulillah walaupun belum terlalu ramai yang beli ada lagi,” tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak Wilayah Priangan Timur, Rabu 20 April  2022

Pedagang timun suri musiman lainnya, Mian (32), juga optimistis bisa mendapatkan untung besar pada penjualan timun suri tahun ini.

Beda dengan Bayu yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan, Mian menjual timun suri menggunakan gerobak. Sehingga dia bisa berjualan berkeliling ke rumah-rumah penduduk.

“Harganya kalau yang besar Rp 9.000 per kg. Timun yang saya jual ini gede-gede dan bagus-bagus, Pak," kata Mian.

Baca Juga: Sekali Transaksi Dibayar Rp300 Ribu, Mucikari di Garut Ditangkap Polisi

Salah seorang pembeli, Mella, warga Cieunteung Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya mengaku dirinya membeli timun suri untuk hidangan buka puasa di rumahnya.

"Ya untuk buka puasa saja, Pak, apalagi kalau pas cuaca panas, timun suri dibikin sirup nikmat. Saya setiap Bulan Ramadhan pasti beli," katanya.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah