Panglima Santri Tuntut Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Pemuda Asal Sukabumi yang Injak Alquran

- 5 Mei 2022, 15:12 WIB
Panglima Santri Tuntut Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Pemuda Asal Sukabumi yang Injak Alquran
Panglima Santri Tuntut Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Pemuda Asal Sukabumi yang Injak Alquran /Dokumentasi pribadi/

KABAR PRIANGAN - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum menyesalkan ulah seorang pemuda di Sukabumi yang dengan sengaja menginjak Alquran, bahkan dengan nada menantang umat muslim.

Aksi tak terpuji pemuda asal Sukabumi tersebut terekam video berdurasi 14 detik dan viral sehingga membuat umat muslim bereaksi, termasuk Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.

Uu, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menegaskan agar dengan alasan apapun, tindakan konyol dengan unsur penghinaan bahkan penistaan agama agar tidak dilakukan oleh siapapun. Tindakan pemuda asal Sukabumi tersebut kata dia, berpotensi memecah belah bangsa.

Baca Juga: Libur Lebaran untuk Pelajar SD s.d SMA di Kota Tasikmalaya Diperpanjang Tiga Hari. Guru Tetap Masuk Hari Senin

"Sekarang ada lagi yang menghina kitab suci, saya berharap masyarakat ataupun siapapun tolong hentikan 'Ihanah' (penghinaan) terhadap simbol-simbol keagamaan apalagi kitab suci yang dihargai seluruh umat beragama, karena tidak ada manfaatnya, buat apa?" tegas Panglima Santri Jawa Barat ini, Kamis 5 Mei 2022.

"Menghina agama, selain dosa, juga dapat hukuman dari aparat, juga dari masyarakat akan dihukum (secara sosial) dan lainnya," tambah dia.

Selanjutnya, Uu meminta masyarakat proaktif terhadap permasalahan yang demikian. “Perlu tindakan tegas dari tokoh masyarakat setempat bila ditemukan warganya yang melakukan aksi tak terpuji,” katanya.

Baca Juga: Wabup Sumedang Sebut Banjir Bandang Citengah Dipicu Alih Fungsi Lahan

Tentunya, tindakan yang dilakukan masyarakat bukan tindakan yang melanggar hukum. Tapi bisa dalam bentuk teguran, nasihat, hingga mengantarkan yang bersangkutan ke aparat yang berwajib untuk diproses secara hukum.

"Oleh karena itu hentikan pelecehan agama, untuk agama manapun, lagian nanti masa depan (pelaku) gimana? Kalau sudah melakukan tindakan itu," katanya.

Maka kepada para orangtua, Uu mendorong agar melakukan pengawasan terhadap anak- anaknya. “Terpenting, yakni memfasilitasi anak untuk belajar pendidikan ukhrawi disamping pendidikan umum yang dilakukan secara formal di sekolah,” katanya.

Baca Juga: Kronologis Remaja yang Tewas Malam Takbiran di Kota Tasikmalaya. Sempat Viral Diduga Korban Geng Motor

Sehingga anak- anak lebih paham agama, dan punya karakter akhlak yang baik. Lebih jauh lagi, tidak mudah terprovokasi oleh paham- paham yang menyimpang, yang memicu terjadinya tindak pelecehan terhadap simbol- simbol agama manapun.

"Sebagai orang tua tolong berilah pengalaman keagamaan bagi anak-anak, kalau mereka memahami tentang agama diharapkan mereka tidak akan seperti itu. Setidaknya mereka akan tahu dosa, tahu surga dan neraka. Maka tolong berilah pemahaman," katanya.

"Maka disamping pendidikan formal yang bersifat umum, kasih juga pendidikan agama yang bersifat ukhrawi. Mengapa mereka berani melakukan pelecehan terhadap agama? Karena mereka merasa pintar dan agama diinjak- injak," tukasnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Citengah Sumedang, Bocah asal Indramayu Hilang Terseret Air

Sehingga menurutnya hal ini menjadi tanggungjawab bersama agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Saya minta masyarakat untuk mengawasi, masyarakat jangan apriori, diminta tindakan dari masyarakat, tindakan yang tidak melanggar aturan,” katanya.

Misalnya, kata Uu, pelaku dipanggil oleh tokoh masyarakat, atau dilaporkan dengan dibawa orangnya.

Baca Juga: Urai Kemacetan, Ini Rekayasa Lalu-lintas yang Dilakukan Polres Sumedang

“Jadi masyarakat jangan hanya melihat di medsos, lalu membiarkan dan hanya mengandalkan tindakan dari aparat," kata dia.

Pun begitu, Pak Uu mendorong kepada aparat dan para pihak berwajib lainnya untuk segera menindak lanjuti kasus tersebut.

Apalagi identitas dan alamat pelaku sudah diketahui, yaitu di kawasan Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Baca Juga: Bobotoh Sebut-sebut Nama Billy Keraf, 'B is Back'. David Rumakiek Siap Bersaing Meraih Posisi Utama

Uu berharap ada tindakan tegas dari aparat agar kasus penghinaan yang seharusnya tidak perlu dilakukan ini tidak terjadi lagi.

"Harapan kami supaya tidak terulang lagi, karena dianggap hukumannya biasa, jadi mereka tidak takut," pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x