Lebih dari Setengah Populasi Hewan Ternak di Garut Kondisinya Sakit. Bupati Terapkan Lockdown di Perbatasan

- 24 Mei 2022, 09:35 WIB
Ilustrasi: Petugas sedang memeriksa hewan ternak sapi di Kabupaten Garut. Dari total populasi hewan ternak yang ada di Garut, lebih dari setengahnya kondisinya sakit.*
Ilustrasi: Petugas sedang memeriksa hewan ternak sapi di Kabupaten Garut. Dari total populasi hewan ternak yang ada di Garut, lebih dari setengahnya kondisinya sakit.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Dari total populasi hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut yang mencapai 1.688 ekor, saat ini sebanyak 978 ekor di antaranya dalam kondisi sakit.

Itu artinya, lebih dari setengah popupasi hewan ternak yang ada di Garut kondisinya sakit. Tak heran jika Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebutkan bahwa PMK di Garut sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa.

Dari jumlah populasi hewan ternak yang sakit tersebut, 11 ekor diantaranya mati, 42 ekor dipotong paksa, dan sisanya sebanyak 889 ekor menjalani pengobatan, dan yang membaik ada 135 ekor.

Baca Juga: Kasusnya Kian Merebak, Pemkab Garut Nyatakan PMK Sebagai KLB

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani menyebutkan, jumlah hewan yang sakit jika dipersentasekan mencapai 57,94 persen dari jumlah populasi yang ada.

Masih menurut Sofyan, jumlah kecamatan di Garut yang sudah terdapat kasus penyebaran PMK saat ini pun mengalami penambahan menjadi 13 kecamatan.

Ke-13 kecamatan tersebut yakni, Garut Kota, Cisurupan, Cikajang, Leles, Wanaraja, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Cigedug, Limbangan, Malangbong, Sukawening, dan Pangatikan.

Baca Juga: Wali Kota: Standar Pelayanan Publik Pemkot Tasikmalaya Tahun 2021 Masih di Zona Kuning dengan Nilai 65,77

Dia mengatakan, kasus penyebaran PMK paling banyak terjadi di Kecamatan Garut Kota dengan jumlah hewan terpapar mencapai 220 ekor, disusul Leles dengan jumlah 209 ekor, Wanaraja sebanyak 191 ekor, dan Cilawu sebanyak 118 ekor

Atas meningkatnya jumlah hewan ternak yang terkena PMK, Bupati Garut, Rudi Gunawan pun menyebutkan bahwa PMK di Garut masuk KLB.

"Saat ini PMK di Garut sudah menjadi KLB. Jumlah hewan ternak yang terpapar serta kecamatan yang terjadipenyebaran PMK pun terus bertambah," ujar Rudy, Senin 23 Mei 2022.

Baca Juga: Kronologi Ibu-ibu di Garut yang Tertipu Penjual Minyak Goreng Murah. Agar Percaya, Pelaku Berikan Foto Kopi KK

Dikatakannya, penyebaran PMK di Garut saat ini sudah terjadi di 12 kecamatan, dari total 42 kecamatan yang ada.

Pemkab Garut pun kian gencar melakukan upaya penanganan dan antisipasi dengan mengerahkan berbagai unsur, termasuk TNI-Polri.

Menurut Rudy, sebenarnya penyakit yang menyerang hewan ternak ini masih bisa disembuhkan. Namun tingkat penyebarannya yang terbilang cepat dan terus meluas, patut diwaspadai juga.

Baca Juga: Sempat Bocor, Akhirnya Trailer  Film Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One Dirilis Resmi Hari Ini

Ia menyampaikan, dari laporanyang diterimanya, saat ini jumlah hewan ternak di Garut yang terpapar PMK sudah mencapai sekitar seribuan.

Ia berjanji untuk segera menyelesaikan permasalahan ini dengan melakukan berbagai upaya penanganan dan pencegahan.

"Tingkat penyebarannya terbilang cepat sehingga jumlah wilayah yang terpapar pun terus meluas. Kami sudah meminta bantuan dari TNI dan Polri dalam upaya penanganan dan pencegahan penyakit ini," katanya.

Baca Juga: Pertandingan Liga Desa 2 Garut 2022 Zona 1 Kembali Digelar Hari Ini. Lokasi Pindah ke Lapang Makorem 062

Rudy menyatakan, salah satu langkah pencegahan yang diambil Pemkab Garut dengan koordinasi bersama TNI-Polri di antaranya menerapkan "lock down" aktivitas hewan dari luar daerah.

Cara ini dinilainya cukup efektif dalam upaya mencegah terus terjadinya penyebaran penyakit yang telah menimbulkan kerugian materi cukup besar bagi para peternak ini.

Untuk mencegah agar hewan dari luar daerah tak ada yang bisa masuk ke wilayah Garut, tutur Rudy, pihaknya akan mendirikan pos "check point" di wilayah perbatasan, di antaranya di kawasan Malangbong.

Baca Juga: Predator seks Anak Kembali Beraksi di Ciamis. Cabuli Remaja di Bawah Umur dengan Modus Mentraktir Jajan

Sebagaimana diketahui, selama ini banyak hewan ternak yang berasal dari luar daerah terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masuk ke wilkayah Garut melalui jalur Malangbong. 

"Di "check point" yang ada di wilayah perbatasan ini, nantinya  hewan ternak terutama sapi dan kambing yang berasal dari luar daerah terlebih dahulu akan menjalani pemeriksaan oleh petugas,” katantya.

“Hanya hewan yang sehat yang dibuktikan dengan adanya surat sehat yang ditunjukan pemiliknya yang bisa masuk ke wilayah Garut, selain itu, tak ada yang boleh masuk," ucap Rudy. 

Baca Juga: Sopir Bus PO Pandawa Akhirnya Diamankan Polres Ciamis. Ternyata, Bersembunyi di Cek Poin Limbangan

Selain itu, tambah Rudy, pihaknya juga akan menyiagakan call center bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi atau mengadukan temuan kasus PMK pada hewan.

Ia meyakinkan jika penanganan PMK di Garut saat ini  sudah jauh lebih intens dengan harapan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban yang waktunya tak lama lagi bisa mendapatkan hewan kurban yang sehat dan dagingnya aman dikonsumsi.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x