Akibat PMK, Kerugian per Hari Mencapai Miliaran Rupiah, Pemkab Garut Siapkan Dana Kerohiman

- 26 Mei 2022, 16:57 WIB
Petugas Diskanak Kabupaten Garut memeriksa hewan ternak sapi menyusul kian maraknya penyebaran wabah PMK di Garut.Kerugian per hari mencapai miliaran rupiah, Pemkab Garut siapkan dana kerohiman.
Petugas Diskanak Kabupaten Garut memeriksa hewan ternak sapi menyusul kian maraknya penyebaran wabah PMK di Garut.Kerugian per hari mencapai miliaran rupiah, Pemkab Garut siapkan dana kerohiman. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Banyaknya peternak di Kabupaten Garut yang dilanda kerugian akibat serangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda hewan ternak, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. 

Berbagai upaya pun dilakukan Pemkab Garut guna meminimalisir tingkat kerugian para peternak.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebutkan, selama ini pihaknya terus berupaya melakukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan penyebaran PMK. 

Baca Juga: Kunker di Garut Pangdam III Siliwangi Peroleh Cenderamata Jaket Kulit Asli

Namun demikian, dari hari ke hari, wabah PMK masih terus menyebar hingga menyebabkan jumlah hewan ternak yang terpapar pun terus bertambah. 

Mengingat tingkat penyebaran PMK di Garut yang sudah sedemikian luas dan menimbulkan kerugian tak sedikit, tutur Helmi, maka Pemkab Garut pun akan menyisihkan anggaran khusus untuk penanganan PMK. Ada pun besaran anggaran yang disiapkan dari APBD Garut untuk sementara sebesar Rp570 juta.

"Upaya-upaya pencegahan dan penanganan telah kita lakukan dan penyebarannya masih terus terjadi. Maka kita juga sekarang siapkan anggaran Rp570 juta untuk penanganan PMK di Garut," ujar Helmi, Kamis, 26 Mei 2022.

Baca Juga: Kick Off Babak 18 Besar Liga Desa Garut Awal Juni 2022. Digelar di lapang Merdeka Kherkop dan Stadion Jayaraga

Diungkapkannya, dana tersebut diperuntukan bagi membeli obat-obatan serta membiayai operasional petugas dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan PMK. 

Selain itu, Pemkab Garut juga punya keinginan untuk memberikan dana kerohiman bagi para peternak yang hewannya terpapar PMK agar jumlah kerugian yang dialami tak terlalu besar.

Menurut Helmi, dana sebesar itu disiapkan untuk tahap awal penanganan dan pencegahan PMK. Jika ternyata dana itu masih kurang, maka Pemkab Garut akan menambahnya dan anggarannya bisa diambil dari biaya tidak terduga (BTT).

Baca Juga: Bangunan Ruang Kelas SMPN 3 Cikelet Garut Ambruk Disaat Waktu Belajar

"Kita peduli terhadap para peternak yang hewan ternaknya terpapar PMK sehingga ada yang sakit dan juga yang mati. Kita siapkan dana kerohiman atau uang kadeudeuh bagi mereka, bukan ganti rugi dengan harapan paling tidak bisa mengurangi kerugian yang mereka alami," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil penghitungan, potensi kerugian yang dialami para peternak sapi perah maupun sapi potong akibat serangan wabah PMK ini bisa mencapai miliaran rupian per harinya. 

Hal ini akibat terjadinya penyusutan jumlah produksi susu maupun produksi daging karena kondisi sapi yang sakit akibat terpapar PMK.

Baca Juga: Atasi PMK, Pemkab Garut dan Polisi Hentikan Berbagai Aktivitas yang Melibatkan Hewan

Helmi menjelaskan, jika wabah ini terus meluas dan tak segera bisa teratasi dengan baik, maka dari 10 ribu ekor populasi sapi perah betina yang ada di Garut, akan menimbulkan kerugian hampir Rp1 miliar tepatnya sebesar Rp995 juta per hari. Belum lagi kerugian dari sapi daging atau sapi potong yang per harinya bisa mencapai di atas Rp1 miliar per harinya.

Disampaikannya, penetapan KLB terhadap serangan wabah PMK di Garut memang harus diambil mengingat tingkat penyebaran wabah yang terbilang signifikan. 

Berdasarkan pendataan hingga hari Selasa, 24 Mei 2022 lalu, jumlah hewan ternak yang terpapar PMK di Garut sudah mencapai 1.032 ekor. 

Baca Juga: Perahu Abah Jaya Terbalik, Seorang Nelayan Tewas di Pantai Sayangheulang Garut

Di Garut sendiri, tuturnya, ada tiga jenis hewan ternak yang terpapar PMK, yakni sapi perah, sapi pedaging atau sapi potong, dan domba. 

Dalam beberapa hari ke depan, diprediksi jumlah hewan ternak yang terpapar akan terus bertambah sehingga upaya pencegahannnya harus benar-benar dilakukan secara masif. 

"Tingkat penyebaran PMK ini terbilang masif dan setiap harinya jumlah hewan ternak yang terpapar terus bertambah, rata-rata mencapai 50 ekor. Bayangkan dari semula hanya ada 36 ekor, besok harinya bertambah menjadi 77 ekor, kini sudah menjadi 1.032 ekor dan besok lusa kemungkinan masih akan terus bertambah," ucap Helmi.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x