Kondisi berbeda justru terjadi di lapak Jual beli hewan kurban milik perorangan, seperti lapak milik Jajang di Banjar Kolot, Kelurahan/Kec/Kota Banjar.
Dari sekitar 150 ekor sapi yang dijajakan, semuanya sudah habis dibeli untuk kepentingan hewan kurban mendatang.
"150 ekor sapi yang ada di kandang sekarang sudah habis dibeli. Dijadwalkan setelah mendekati perayaan Idul Adha, langsung dikirimkan ke pembelinya," ucap pengelolanya, Idi (56).
Diakuinya, stok sapi yang disediakan dikurangi jumlahnya lebih dari 50 persen ketimbang tahun lalu. Langkah ini ditempuh akibat adanya wabah PMK, guna mengantisipasi resiko kerugian.
"Tahun lalu, kami biasa menjajakan 400 - 500 sapi. Alhamdullillah, semuanya terjual. Namun sekarang hanya 150. Itu pun sudah laku terjual," ucap Idi.
Baca Juga: Segera Dipulangkan ke Indonesia, Jenazah Eril akan Dimakamkan di Cimaung Kabupaten Bandung
Mengantisipasi mewabah penyakit PMK, diakui dia, terakhir ini semua sapi rutin diberi jamu. Campuran kunyit, gula merah, telur bebek dan obat antibiotik.
“Ini semua bentuk pelayanan kepada pembeli sapi, yang menitipkan sapinya di kandang sampai tiba waktunya dikirimkan ke pembeli itu,” katanya.
"Sehari rutin diberi jamu satu botol. Ini berguna supaya sapi sehat dan nafsu makannya tinggi. Alhamdullillah, semua sapi tetap jagjag waringkas. Tidak terdampak PMK, tidak terserang flu atau mencret," ucap Idi.***