baku pembuatan tempe dan tahu. Dengan demikian, para pengrajin tahu-tempe nantinya tidak akan lagi kesulitan mendapatkan bahan baku akibat harus didatangkan dari luar serta harga yang mahal pula.
Baca Juga: Polres Garut Siapkan Ruangan Ramah Anak dan Perempuan untuk Penuhi Aspek Kemanusiaan
Menurutnya, secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pengrajin tahu-tempe yang ada di Garut. Selain itu, dampak lainnya juga bisa meningkatkan para petani kacang koro.
Wirdhanto menjelaskan keterkaitan pihak kepolisian dengan program penanaman kacang koro ini. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mengendalikan antara hulu dengan hilir kaitan dengan dinamika Kamtibmas.
Ia meyakini konsep ini termasuk salah satu upaya pemulihan ekonomi pascamasa pandemi Covid-19 dimana pihaknya ikut membantu berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan terutama untuk para petani penggarap.
Baca Juga: Stok Obat Menipis, Garut Butuh Belasan Ribu Vaksin PMK
"Dengan program pemulihan ekonomi seperti ini tentu akan menimbulkan dampak terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Ketika masyarakat sejahtera, ini juga sangat berpengaruh terhadap Kamtibmas karena tak sedikit pelaku kejahatan yang dikarenakan faktor ekonomi," ucapnya.
Kapolres juga mengimbau kepada lembaga-lembaga terkait agar mau menggandeng para petani penggarap, kelompok tani dan juga badan usaha milik rakyat (BUMR) seperti yang ada di Kadungora supaya tercipta lapangan kerja.
Ini erat kaitannya dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait pemanfaatan lahan tidur supaya bisa ditanami dengan berbagai tanaman, salah satunya kacang koro yang banyak manfaatnya.
Baca Juga: Relawan dan Komunitas di Garut Dukung Prabowo-Gus Muhaimin Maju di Pilpres 2024