Harga Pakan Terus Naik, Peternak Ikan Kelimpungan. Ketua Poktan: Bukannya Untung, Pembudidaya Malah Rugi

- 29 Juni 2022, 07:22 WIB
Wahyu Setiawan, Ketua Poktan Bina Mekar Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, mengakui bahwa saat ini peternak ikan resah akibat harga pakan ikan yang terus-terusan naik.*
Wahyu Setiawan, Ketua Poktan Bina Mekar Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, mengakui bahwa saat ini peternak ikan resah akibat harga pakan ikan yang terus-terusan naik.* /DOK PRIBADI/

 

KABAR PRIANGAN - Peternak ikan di Tasikmalaya mengeluhkan harga pakan yang kian hari kian mahal. Dalam satu tahun ini, harga pakan ikan sudah mengalami kenaikan beberapa kali.

Saat ini, harga pakan ikan ukuran 30 kg dengan kandungan protein 27-30 persen sudah mencapai Rp392 ribu per karung atau kalau dihitung perkg, harganya saat ini sudah sebesar Rp13.000 perkg.

Padahal tahun lalu, harga pakan ikan masih di angka Rp315 ribu per karung atau Rp10.500 perkg. Alasan kenaikan harga ini menurut toko pakan, macam-macam, seperti harga dolar yang terus meroket.

Baca Juga: Peternak Ikan di Ciawang Tasikmalaya Tanyakan Kelanjutan Program Kampung Perikanan Budidaya. Poktan: Hanya PHP

Saat ini, harga pakan terus-terusan naik dengan alasan ada perang antara Rusia dengan Ukraina, sehingga bahan baku disebut-sebut sulit didapat.

Salah seorang Pembudidaya Ikan Nila di Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Oman (55) mengaku sangat kesulitan dengan kondisi harga pakan ikan saat ini yang sudah hampir mencapai Rp400 ribu per karung.

“Kenaikannya sudah hampir mencapai Rp100 ribu dalam kurun waktu setahun ini. Sementara harga ikan masih di angka yang lama,” kata Oman.

Baca Juga: Gempa di Kupang NTT Magnitudo 5,0 Akibat Tumbukan Lempeng Australia dan Busur Banda

Dia mengatakan, untuk saat ini, harga ikan Nila dari petani diterima oleh pengepul seharga Rp22 ribu perkg.

“Harga ini tak jauh beda dengan harga ikan lima tahun lalu. Padahal kala itu, harga pakan masih Rp9000 per kg. Sementara sekarang harga ikan masih sama, tapi harga pakan sudah naik gila-gilaan,” kata

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Desa Ciawang, Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Wahyu Setiawan mengakui adanya keresahan di kalangan peternak ikan akibat terus naiknya harga pakan.

Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Cijeungjing Ciamis, Motor Mio Dihantam Bus Budiman

Padahal menurut Wahyu, saat ini para pembudidaya ikan sangat tergantung terhadap pakan pabrikan untuk kelangsungan usahanya.

“Untuk intesifikasi budidaya ikan, memang sangat tergantung kepada pakan. Jadi ketika harga pakan terus naik, tentu para peternak kelimpungan,” kata dia.

Dengan harga pakan yang saat ini sudah hampir mencapai Rp400 ribu perkarung, kata Wahyu, tentunya keuntungan petani sangat minim, karena tak diikuti dengan kenaikan harga ikan di pasaran.

Baca Juga: HOROR, Avanza Putih dengan Kaca Pecah Ditinggalkan Pemiliknya. Tape Mobil Tiba-tiba Nyala Sendiri

“Bukannya untung, peternak ikan malah rugi,” katanya.

Untuk itu, Wahyu berharap pemerintah turun tangan untuk membantu para peternak ikan yang kondisinya saat ini sedang kerepotan.

Menurut Wahyu, saat ini semua pabrik pakan ikan yang ada di Indonesia mendatangkan bahan bakunya dari luar negeri.

Akibatnya, ketika ada gonjang-ganjing di luar negeri, seperti fluktuasi harga dollar, dan juga terjadinya perang antar negara seperti sekarang Rusia dengan Ukraina, maka akan sangat berpengaruh terhadap pasokan bahan baku.

Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan Idul Adha Digelar Kemenag 29 Juni 2022, BMKG Siarkan Rukyat Live di Link Berikut Ini

Padahal menurut Wahyu, komponen bahan baku untuk pakan ikan ini sangat melimpah di Indonesia, seperti tepung ikan, jagung, dan lainnya.

“Coba lihat di Pangandaran, di Lampung, tepung ikan sangat melimpah. Begitu juga jagung, kita ini produsen jagung. Lantas, kenapa bahan baku pakan ikan harus diimpor dari Chili?” ucap Wahyu.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya bisa mengeluarkan regulasi dengan mengharuskan para pabrikan pakan ini dengan membeli bahan baku lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Instruksikan Pencairan Gaji ke-13 Tanggal 1 Juli 2022, Ditambah 50 Persen Tunjangan

Karena kalau ada regulasi yang mengharuskan pabrik-pabrik pakan itu beli bahan baku lokal, maka harga pakan ikan tentunya bisa ditekan.

“Harga pakan ikan pun tak akan tergantung oleh kondisi situasi dunia, tidak tergantung pada nilai tukar dollar,” kata Wahyu.

Selain itu, dengan menyerap bahan baku lokal, tentunya akan dapat meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya tepung ikan, juga para petani jagung, dan bahan baku pakan ikan lainnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x