Bahkan dirinya enggan makan dan minum hingga kesehatan korban pun terganggu. Keluarga pun membawa korban ke rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.
Ditemui di rumahnya, terlihat kedua orang tua korban masih berduka. Rumah gubuk berdinding bilik dan papan, keduanya nampak sedih saat bercerita tentang pengalaman pahit yang diderita anak lelakinya.
Ibu korban, Ti menuturkan, anaknya sering mengeluhkan sakit tenggorokan dan kerap kali dipukul teman sepermainan.
Bahkan korban juga mengaku sempat dipaksa serta direkam untuk mencabuli kucing.
"Kami melihat kedua orangtua korban masih belum stabil kondisi psikisnya. Maka kami tawarkan pendampingan dan pemulihan psikologisnya, juga mungkin mendampingi proses hukumnya," jelas Ato.
Sementara itu Panit Reskrim Polsek Singaparna Aipda Dwi santoso, mengaku belum menerima laporan soal kejadian tersebut.
Meski begitu, pihaknya segera ke lokasi guna melakukan pendalaman dan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Kami belum menerima laporan soal itu. Akan tetapi anggota kami segera kelokasi untuk proses pendalaman," ujar dia.***