Puluhan Anggota HPDKI Ontrog Gedung DPRD Pertanyakan Perda Pelestarian Domba Garut

- 26 Juli 2022, 21:19 WIB
Puluhan peternak dan pecinta domba Garut yang tergabung dalam HPDKI Garut, Selasa, 26 Juli 2022 beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Garut.
Puluhan peternak dan pecinta domba Garut yang tergabung dalam HPDKI Garut, Selasa, 26 Juli 2022 beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Garut. /kabar-priangan.com/Aep Hendy./

KABAR PRIANGAN - Viralnya video seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut yang ngamuk kepada Ketua DPRD Garut, berbuntut panjang. 

Puluhan peternak dan pecinta domba Garut yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI), Selasa, 26 Juli 2022 beramai-ramai mengontrog gedung DPRD.

Massa yang berasal dari berbagai daerah di Garut ini beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Garut di Jalan Patriot, Tarogong Kidul untuk menyampaikan dukungan terhadap anggota Komisi II sekaligus Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Garut, Juju Hartati. 

Baca Juga: DPMD Garut Gelar Bimtek Siskeudes agar Penggunaan Dana DesaTepat Guna

Di sisi lain mereka sangat menyayangkan sikap Ketua DPRD Garut yang dinilai meremehkan Perda Pelestarian dan Pengembangan Domba Garut sehingga terkesan ingin menjegal apirasi mereka.

Aktivis Domba Garut, Deni Rinjani, menyebutkan kaget setelah mendapatkan kabar ada seorang anggota dewan yang ngamuk kepada Ketua DPRD Garut karena ada kesan ingin menjegal pembentukan Perda Pelestaraian dan Pengembangan Domba Garut. 

Maka para peternak dan pecinta domba Garut bersama HPDKI kemudian memutuskan untuk sama-sama mendatangi gedung DPRD Garut.

Baca Juga: Atlet Asal Garut Wakili Indonesia di Para Games XI 2022 untuk Cabor Renang

"Maksud kedatangan kami ke sini untuk memberikan dukungan kepada Ibu Juju selaku Ketua Bapemperda sekaligus anggota Komisi II DPRD Garut atas sikapnya yang gigih memperjuangkan aspirasi kami. Kami juga ingin menemui Ketua DPRD Garut, Ibu Euis Ida untuk mempertanyakan alasannya ingin menjegal pembentukan Perda tersebut," ujar Deni saat ditemui di Gedung DPRD Garut, Selasa, 26 Juli 2022.

Para pecinta dan peternak domba Garut yang tergabung dalam HPDKI Garut, tuturnya, telah merencanakan untuk melaksanakan aksi besar-besaran pada hari Kamis, 28 Juli 2022 ke Gedung Dewan apabila hari ini tak bisa menemui serta mendapatkan penjelasan dari Euis Ida. Untungnya, pihaknya berhasil menemui 

Euis Ida sekaligus mendapatkan penjelasan terkait kelanjutan nasib dari Perda Pelestarian dan Pengembangan Domba Garut sehingga rebcana aksi besar-besaran pun kemudian dibatalkan.

Baca Juga: Video Anggota DPRD Garut Ngamuk ke Ketua Dewan Beredar di Media Sosial. Tuding Euis Ida Tidak Aspiratif

Ketua DPC HPDKI Kabupaten Garut, Riki Muhammad Sidik, mengatakan rasa syukurnya karena dari hasil pertemuan dengan Ketua DPRD pada akhirnya diperoleh solusi terkait kelanjutan nasib dari perda tersebut. 

Di hadapan para peternak dan pecinta domba garut, Euis menyatakan akan melanjutkan pembentukan perda tersebut dan akan diupayakan bisa selesai secepatnya.

"Alhamdulillah tadi kita bisa bermusyawarah dengan unsur pimpinan dewan serta Pak Bupati dan juga Pak Kapolres. Di forum tersebut, Ketua Dewan menyatakan pihaknya menyetujui pembentukan Perda itu akan dilanjutkan dan ini juga sudah disetujui para Wakil Ketua serta selueuh fraksi di DPRD Garut," kata Riki. 

Baca Juga: Longsor Terjadi di Cilawu Garut, Sejumlah Rumah Terpaksa Dikosongkan

Riki menilai, Perda Pelestarian dan Pengembangan Domba Garut sangat penting untuk menjaga dan melindungi keberadaan hewan yang telah menjadi ciri khas Kabupaten Garut ini. 

Perda ini berfungsi agar domba garut tidak sampai hilang atau diklaim oleh daerah lain. 

Diungkapkannya, selama ini muncul kekhawatiran di kalangan peternak dan pecinta domba Garut apalagi sempat beredar informasi ada yang akan mencatut domba Garut menjadi domba Priangan.

Baca Juga: Kasus Tanah yang Dialami Entjeng warga Garut Mirip dengan Kasus yang Dialami Artis

Jika Pemkab Garut tak segera mengeluarkan payung hukum yang jelas, maka suatau saat domba garut bisa benar-benar hilang karena pelestarian dan pengembangan yang kurang. 

Menurut Riki, jika sampai Ketua DPRD Garut bersikukuh pada pendiriannya untuk menjegal Perda tersebut dengan alasan tidak ada anggaran, maka para peternak dan pecinta domba Garut siap melakukan penggalangan dana. Sebisa mungkin, peternak dan pecinta domba garut akan mengumpulkan uang Rp300 juta yang katanya diperlukan untuk pembuatan Perda.   

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Garut, Euis Ida Wartiah, dengan tegas membantah jika dirinya berniat menjegal pembentukan Perda Pelestarian dan Pengembangan Domba Garut.

Baca Juga: Wabup Garut Ungkap Kerugian Akibat Bencana Banjir dan Longsor Capai Belasan Miliar, Ini Rinciannya

Ia malah menilai narasi dalam video seorang anggota yang ngamuk dan viral di medsos terkesan direkayasa atau dibuat-buat. 

"Saya sama sekali tidak ada niat untuk menjegal Perda itu. Buktinya, Perda itu telah kita ajukan untuk dibuat naskah akademiknya oleh pihak STH Garut," komentar Ida.

Ia pun menjelaskan kronologis saat ada seorang anggota dewan yang mengamuk dan videonya viral di medsos. Menurutnya, saat itu dirinya sedang berbincang dengan sejumlah orang yang juga sedang berada di ruangan tersebut. Tiba-tiba, anggota dewan bernama Juju Hartati marah-marah sendiri.

Baca Juga: Bupati Resmikan WC Cantik dan WC Ganteng di SMPN 1 Garut

"Saat itu kita kan tengah ngobrol seusai rapat banggar. Entah kenapa tiba-tiba Bu Juju marah-marah sendiri," ucap Euis.

Apa yang terjadi di ruangan saat itu diakui Euis tidak seperti berita yang beredar. Narasinya tak sesuai dengan yang terjadi saat itu dan ia menilai hal itu sangat memalukan. 

"Masih banyak proses yang mesti dilalui sebelum Perda benar-benar disahkan. Segala sesuatunya kan ada norma dan prosedurnya dan tentang Perda Pelestarian Domba Garut ini kan masih berproses," kata politisi Partai Golkar ini.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah