Tak hanya itu, akibat lampu lalu lintas mati, sering terjadi pula antarpengemudi adu mulut serta saling menyalahkan.
Karena tingginya intensitas kendaraan di ruas jalan tersebut, Koyan berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Ciamis peduli dengan segera melakukan perbaikan lampu lalu lintas.
Baca Juga: Sejumlah SPBU di Kota Tasikmalaya Dijaga Petugas, Pasca Pemerintah Menaikan Harga BBM Bersubsidi
Selain itu membuat rekayasa jalan agar kendaraan ketika melintas di lokasi tersebut tidak terlalu kencang. Bahkan idealnya menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas agar tak terjadi kecelakaan.
"Saya merasa khawatir, jika lampu lalu lintas tidak segera diperbaiki atau tidak ada upaya lain, kecelakaan kendaraan akan lebih sering terjadi. Saya meminta kepada Dishub Ciamis segera melakukan perbaikan, atau setidaknya menempatkan petugas selama lampu lalu lintas itu belum diperbaiki,” ujar Koyan.
Dodi, salah seorang pengendara roda empat yang juga ditemui di sekitar Perempatan Pasar Buniseuri, mengakui traffic light yang tidak berfungsi tersebut sangat membahayakan pengendara yang melintas.
"Apalagi di lokasi itu ada pasar yang cukup ramai sehingga banyak warga yang menyeberang jalan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Pemerintah Desa Buniseuri Kusmana mengatakan, pihak Pemerintah Desa Buniseuri telah mengirimkan surat terkait perbaikan lampu lalu lintas tersebut kepada Dinas Perhubungan Ciamis, namun hingga saat ini masih belum juga ada upaya perbaikan.
"Setelah mendapatkan banyak keluhan dari para pengguna jalan serta warga sekitar, kami juga langsung mengirimkan surat kepada dinas terkait untuk mengajukan perbaikan lampu lalu lintas tersebut, namun hingga kini belum ada tanggapan," ucap Kusmana.*