Pedestrian Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya Mulai Diserbu Warga. Desainer: Warna Emas, Warna Kejayaan

- 27 September 2022, 23:03 WIB
Ornamen payung kerucut berwarna emas terlihat dipasang di sepanjang pedestrian Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya. Kawasan pedestrian Kota Tasikmalaya ini kini mulai diserbu oleh warga Kota Tasikmalaya.*
Ornamen payung kerucut berwarna emas terlihat dipasang di sepanjang pedestrian Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya. Kawasan pedestrian Kota Tasikmalaya ini kini mulai diserbu oleh warga Kota Tasikmalaya.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

Kedua ornamen yang merupakan produk lokal masyarakat Kota Tasikmalaya tersebut menjadi spot favorit warga untuk dijadikan latar berswafoto.

Warga yang datang-pun tidak hanya dari Kota Tasik saja melainkan banyak juga yang datang dari daerah seputar Kota Tasik yakni Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Seorang Pemuda di Pancatengah Tasikmalaya Hilang, Terseret Arus Saat Menyeberangi Sungai Cimedang

Kelom geulis sendiri dikenal sebagai produk kerajinan khas Kota Tasikmalaya. Begitu juga dengan payung geulis merupakan salah satu produk kearifan lokal kota Tasikmalaya yang telah menjadi ikon Kota Tasikmalaya.

Sehingga tak heran jika kedua produk tersebut menjadi pilihan untuk dijadikan pemanis semi pedestrian yang dibuat Pemkot Tasikmalaya.

Namun demikian tidak sedikit masyarakat yang masih belum tahu filosifi kedua produk tersebut khususnya pada payung emas yang dibuat kuncup.

Baca Juga: WOW! 15 Ribu Tiket Laga Persib Bandung vs Persija untuk Gelombang Pertama Sudah Habis Terjual Dalam Satu Hari

"Ya kalau biasanya kan payung geulis motif warna warni, ada bunga, burung, dan yang lainnya. Ini kok warnanya emas," ujar Dadan Zaydan (19) warga Indihiang Kota Tasik, Selasa (27/9/2022).

“Apalagi dibuat kuncup tidak dalam posisi dibuka. Kalau dibuka kan lebih bagus bisa dijadikan peneduh dari panas dan hujan," tambahnya.

Bahkan ornamen payung emas kuncup yang juga sudah terpasang di Area Taman Kota Tasukmalaya sempat menjadi sorotan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyayangkan replika payung tersebut tidak dibuat dalam keadaan tarbuka.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x