Seorang Anak di Kota Tasikmalaya Meninggal Dunia Akibat Positif Gagal Ginjal Akut. Ini Kata Kadisdik

- 31 Oktober 2022, 22:23 WIB
Ilustrasi gagal ginjal akut.*
Ilustrasi gagal ginjal akut.* /Pixabay/Eksavang Khounphinith

KABAR PRIANGAN - Seorang anak berusia 11 bulan di Kota Tasikmalaya meninggal dunia setelah dinyatakan positif terjangkit penyakit gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury.

Anak yang meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal akut ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Senin 31 Oktober 2022.

"Kemarin pada Sabtu 29 Oktober 2022 di Kota Tasikmalaya memang ada kasus anak meninggal setelah dikatakan positif menderita Acute Kidney Injury atau gagal ginjal akut yaitu warga Cipedes," ujar Uus, Senin, 31 Oktober 2022.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi untuk Kali Pertama Legalkan Warganya Merayakan Halloween, Ameera Pakai Kostum Penyihir

Kronologisnya lanjut Uus, pada tanggal 26 Oktober 2022, ada anak usia 11 bulan yang sakit kemudian dibawa ke Puskesmas Cipedes dan langsung dilakukan pemeriksaan.

"Nah, setelah mendapatkan pemeriksaat anak tersebut dibawa pulang,” katanya.

“Namun pada tanggal 28 petugas dari Puskesmas Cipedes memeriksa anak itu di rumahnya dan langsung dirujuk ke RSUD dr Soekardjo karena ada indikasi ke arah gangguan ginjal akut dan langsung dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujar Uus.

Baca Juga: Keluarga ART Korban Penyiksaan Majikan di KBB Berharap Pelaku Dihukum Berat

Kemudian di RS dr Soekardjo kata Uus, dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang ditindaklanjuti dengan pembahasan temuan kasus yang memang hasilnya anak tersebut positif gagal ginjal akut, Acuti Kidney Injury oleh dokter berdasarkan hasil laboratorium dan dari hasil pemeriksaan fisik.

Di RSUD dr.Soekardjo ujar Uus, pasien sempat dirawat semalam. Tadinya hendak langsung dirujuk ke RSHS Bandung tapi pihak keluarga pasien tidak bersedia. Baru besoknya bersedia dirujuk, hanya saja si pasien keburu meninggal dunia.

"Kita juga terus bergerak melakukan pengecekan keberadaannya dan riwayatnya serta mengecek obat apa saja yang sudah diberikan kepada pasien,” kata dia.

Baca Juga: Pasien Anak yang Diduga Alami Gagal Ginjal Akut di RSUD Garut Berjumlah 10 Orang

Namun dari hasil pengecekan, kata Uus, jika dilihat dari aspek obat yang diberikan, tida ada yang dari luar ketentuan. 

“Atau obat yang diberikan sudah termasuk kedalam 133 daftar obat yang boleh diberikan oleh kementrian," kata Uus.

Ini lanjut Uus, sebagai gambaran bahwa gejala ginjal akut itu tidak hanya dari obat tapi bisa juga ada penyebab lain yang menjadi penyebab dari gagal ginjal akut tersebut.

Baca Juga: Porprov Jabar 2022, Setelah Ditahan Imbang Sumedang, Ciamis Bertekad Raih Poin Penuh Melawan Kota Tasikmalaya

"Nah untuk kasus AKI di Kota Tasik ini penyebab pastinya belum diketahui karena harus ada penelitian lain. Walaupun memang terbukti sebelumnya si pasien sempat diberi obat tapi sudah dipastikan obat yang diberikan aman," katanya.

Adapun lanjut Uus, gejala awalnya anak tersebut mengalami panas, dan mengalami demam termasuk yang paling spesipik setelah dua hari si anak tidak buang air. "Nah karena tidak buang air, maka langsung dibawa ke RSUD,” katanya.

Uus pun mengimbau kepada masyarakat agar segera membawa anaknya ke dokter jika ada tanda-tanda demam tinggi, termasuk pemeriksaan apakah anak tersebut berkemih atau tidak.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Pohon Pinus di Jogja yang Instagramable, Rekomendasi Dikunjungi pada Malam Tahun Baru

"Nah apabila si anak sudah tidak berkemih atau tidak bisa kencing, maka harus secepatnya dibawa berobat ke fasilitas kesehatan baik di puskesmas atau di rumah sakit," ujar Uus.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah