“Omsetnya tersebut rata-rata langsung anjlok di kisaran 70 persen dibanding sebelum penataan," ucap Aep Saepul Hijbi, Senin 31 Oktober 2022.
Bercermin dari pengalaman yang terjadi di Kota Tasikmalaya, kata Aep, maka pihaknya selaku pemilik toko bersama tukang parkir dan PKL Jalan Hamara Effendi secara resmi menolak relokasi dan penataan Jalan Hamara Effendi.
"Kalau relokasi PKL dan tempat parkir ke tempat rencana pembangunan mall yang baru, itu silakan saja, kami setuju,” kata dia.
Namun menurut Aep, jika relokasi PKL dan parkir di luar kawasan tersebut, maka seluruh pedagang toko, PKL dan tukang parkir menolak rencana tersebut.
Pembangunan mall sendiri, rencananya lokasinya berada di Jl. Hamara Effendi.
Pernyataan tegas Aep ini diamini para pemilik toko, tukang parkir, PKL serta Pengelola Toserba Samudra Banjar yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pembangunan Mall baru di Jalan Hamara Effendi.
"Kami ini baru bangkit dari pandemi Covid-19. Jangan sampai geliat pelaku usaha sekarang ini, kembali terpuruk mirip nasib para pengusaha di Kota Tasikmalaya yang terdampak oleh penataan Jl. HZ Mustofa dan Cihideung, omsetnya anjlok 70 persen,” ucapnya.
Dijelaskan dia, kalaupun kebijakan penataan Jalan Hamara Effendi tetap mau dipaksakan, dipastikan pihaknya siap melakukan upaya lain terhadap Pemkot Banjar.