Dua Tahun Tumpukan Tanah di Lokasi Longsor Sawah Jeruk Garut Dibiarkan

- 30 November 2022, 20:01 WIB
Kondisi terkini longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut. Ketika hujan deras, longsor kebali terjadi dan materialnya menutup badan jalan provinsi yang menghubungkan Garut-Bandung via Pangalengan.
Kondisi terkini longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut. Ketika hujan deras, longsor kebali terjadi dan materialnya menutup badan jalan provinsi yang menghubungkan Garut-Bandung via Pangalengan. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Warga Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Garut mengeluhkan tumpukan material longsoran yang sudah dua tahun dibiarkan begitu saja. 

Mereka khawatir akan terjadi longsor yang lebih besar apalagi saat ini setiap hujan deras, material longsoran itu selalu kembali turun dan menutup badan jalan. 

"Sudah dua tahun material longsoran itu dibiarkan menumpuk. Hal ini menimbulkan kekahwatiran warga akan terjadinya longsoran yang lebih besar dan membahayakan," kata tokoh Kampung Sawah Jeruk, Yoga Pilantiana, Rabu, 30 November 2022.

Baca Juga: Lagi, Ratusan Warga Garut jadi Korban Arisan Bodong, Total Kerugian Mencapai Rp4 Miliar Lebih

Diungkapkannya, tumpukan material tersebut berasal dari peristiwa longsor yang terjadi 3 Desember 2020 lalu. Longsor saat itu menyebabkan jalan provinsi yang menghubungkan Garut-Bandung via Pangalengan terputus akibat tertutup material longsoran. 

Saat itu, tuturnya, material longsoran yang terdiri dari tanah hanya disingkirkan dari badan jalan. Akibatnya material bekas longsoran itu menumpuk di pinggir jalan.

Keberadaan tumpukan material longsoran yang sudah dua tahun dibiarkan itu menurut Yoga sangat mengganggu dan juga membahayakan. Apalagi jika turun hujan deras, material longsoran itu akan kembali menutup badan jalan yang merupakan akses utama penghubung Garut-Bandung via Pangalengan tersebut.

Baca Juga: 5 Kuliner Legend di Garut, Ada yang Tawarkan Nyambel Custom Lho!

"Apalagi tingkat kerawanan terjadinya kembali longsor di daerah tersebut sangat besar. Kini di bagian bawah area longsor itu sudah muncul jalur air yang membuat kondisi tanah kian labil," ucapnya. 

Adanya kekhawatiran warga juga diungkapkan Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Talegong, Wiati Kartini. Saat ini masyarakat menginginkan adanya pemulihan kawasan Sawah Jeruk, salah satunya dengan adanya pembangunan jembatan. 

Dengan adanya jembatan di daerah tersebut, tutur Wiati, akan membantu mengurangi risiko bencana di kemudian hari. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner Malam di Garut, di Pasar Ini Jajanan Lengkap Tersedia yang Populer Sejak Tahun 1970-an

Jalan yang saat ini sering dilanda longsor di kawasan Kampung Sawah Jeruk dulunya merupakan danau, tak heran kalau kondisi lahannya labil dan sering dilanda longsor. 

Wiati pun mengaku pihaknya hingga kini belum menerima informasi terbaru terkait nasib longsor di kawasan Sawah Jeruk. Ia berharap, semoga secepatnya ada tindaklanjut sebagai upaya penanganan pascabencana sehingga tak lagi menimbulkan kekhawatiran warga.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah