PD Parmusi Garut Desak Bupati Bentuk Satgas Penanggulangan Pekat

- 2 Januari 2023, 08:34 WIB
Ketua PD Parmusi Garut, Dedi Kurniawan, SE. M.Si mengatakan pentingnya dibentuk Satgas penanggulangan pekat di Garut.
Ketua PD Parmusi Garut, Dedi Kurniawan, SE. M.Si mengatakan pentingnya dibentuk Satgas penanggulangan pekat di Garut. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana /

KABAR PRIANGAN - Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimin Indonesia (PD Parmusi) Kabupaten Garut, mendesak Bupati Garut untuk segera membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyakit Masyarakat (Pekat) dengan melibatkan unsur APH, MUI, ormas Islam, pondok pesantren, dan tokoh masyarakat yang peduli akan akhlaq dan moral umat.

Ketua PD Parmusi Garut, Dedi Kurniawan, SE. M.Si mengatakan, hal ini penting sebagai wujud konkrit visi taqwa Pemerintah Daerah Garut. Dan Satgas ini harus kerja terencana, terukur, dan terkendali. 

"Jangan sampai membentuk Satgas hanya untuk nina bobo sementara penyakit masyarakat (maksiat) makin merajalela. Jangan seremonial saja, tetapi harus kerja nyata," ujar Dedi Kurniawan.

Baca Juga: Wisatawan di Garut Lebih Memilih Mengunjungi Objek Wisata di Wilayah Perkotaan

Menurut mantan anggota DPRD dari Fraksi PPP Garut itu, pembentukan Satgas penanggulangan pekat itu dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat Garut yang bertaqwa, sesuai dengan visi kepemimpinan Rudy Gunawan - Helmi Budiman, yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Garut. 

Ia menuturkan, ada beberapa poin permasalahan yang harus segera dibenahi antara lain peredaran miras dan narkotika, yang sampai saat masih beredar bebas, seperti ditemukannya gudang yang menyimpan ribuan botol miras di wilayah Desa Jayaraga baru baru ini, yang total nilainya miliaran rupiah. 

"Wah itu fantastis sekali. Kenapa baru sekarang ditemukannya. Padahal, katanya itu sudah lama beroperasi. Begitu juga tempat tempat rawan lainnya," ujarnya. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Garut yang Lagi Hits dan Instagramable, Pas Dikunjungi saat Cuti Bersama 2023

Menurut Dedi, tak hanya soal miras, tetapi tempat tempat karaoke juga disinyalir menjadi ajang transaksi esek esek yang berkedok karaoke keluarga padahal prakteknya mereka seperti karaoke umum. 

"Istilah karaoke keluarga hanya untuk mengelabui masyarakat saja, faktanya disana terdapat minum-minuman keras, ada pemandu lagu, juga jam operasinya sampai larut malam," ucapnya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x