BNN Tasikmalaya Waspadai Peredaran Narkoba Jenis Yaba, Relawan-relawan Desa Direkrut

- 2 Januari 2023, 22:01 WIB
Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan .*
Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan .* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Meski peredarannya di wilayah hukum Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya belum ada yang terungkap, upaya kartel narkoba jenis Yaba untuk memasarkan narkotika jenis baru itu menjadi perhatian Badan Narkotika Nasional (BNN) Tasikmalaya.

Yaba atau dikenal pula dengan sebutan sabu kristal yang diproduksi di Thailand dan Myanmar,  sudah mulai masuk Tanah Air. Malah awal Desember 2022 lalu, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil menggagalkan peredaran 6.853 butir Yaba.

Menyadari akan masuknya narkoba jenis Yaba yang dianggap lebih berbahaya dari sabu itu, Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan dan jajarannya memasang alarm bahaya.

Baca Juga: Mengontrak Rumah di Perumahan Wilayah Ciawi Tasikmalaya, Ternyata Dijadikan Penyimpanan Puluhan Botol Miras

"Ya narkoba jenis Yaba sudah banyak masuk Indonesia, sehingga kita perlu mewaspadai agar tak masuk ke kota santri," ujar Iwan pada konferensi pers, Jumat 30 Desember 2022.

BNN telah memasukkan Yaba ke dalam daftar narkoba golongan satu. Yaba, juga merupakan narkoba yang berbentuk pil berwarna pink atau oranye seukuran 6 mm.

Pil ini mengandung methampethamine yang dapat menyebabkan halusinasi, bahkan lebih berbahaya dari sabu. Yaba adalah obat dalam bentuk tablet, dan ini sering berwarna merah dengan huruf-huruf WY, yang tercetak di atasnya.

Baca Juga: Siaran Langsung Liga Inggris Brentford vs Liverpool di SCTV. Simak Jadwal Acara SCTV Selasa 3 Januari 2023

"Narkoba jenis ini bisa membuat orang merasakan euforia berlebihan, rasa senang berlebihan yang menyerang sentral syarat pusat hingga dampak beratnya bisa meninggal dunia," kata Iwan.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x