Berkat tekad para jemaah yang bersikukuh untuk tidak kembali ke Garut dan tetap ingin berangkat umroh, tutur Encep, akhirnya mereka bisa berangkat umroh walau jadi dibagi tiga gelombang. Itu pun setelah pihaknya berupaya meminta bantuan travel lain yakni JTravel dengan biaya ditalangi oleh salah seorang jemaah.
Meski mereka pada akhirnya jadi berangkat umroh, disampaikan Encep, pihaknya dan para jemaah tetap akan melaporkan pihak travel WT ke pihak kepolisian. Hal ini untuk mencegah agar peristiwa serupa jangan sampai terulang lagi pada jemaah lainnya.
Apalagi berdasarkan data yang mereka terima, selain 22 jemaah asal Garut, ada juga dua jemaah asal Tasikmalaya dan dua jemaah asal Bandung yang mengalami nasib serupa. "Selain itu, informasi dari pihak pengelola hotel tempat mereka menginap, kejadian seperti ini telah terulang beberapa kali terhadap jemaah yang menggunakan jasa travel WT," ucap Encep.***