Cerita Dibalik Nama Tepung Kanjut di Banjar, Tanjakan Ekstrim Berbalut Mistis

- 21 Februari 2023, 12:09 WIB
Truk dengan beban berat menanjak di Tanjakan Tepungkanjut Dusun Tembungkerta Desa Sukamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Minggu 25 Desember 2022.*
Truk dengan beban berat menanjak di Tanjakan Tepungkanjut Dusun Tembungkerta Desa Sukamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Minggu 25 Desember 2022.* /kabar-priangan.com/D Iwan

Ada pula versi lain yang meceritakan bahwa dahulu ditempat itu ada dua pemuda yang berkelahi karena memperebutkan satu perempuan. Ada pula yang berpendapat nama Tepung Kanjut diambil dari peristiwa kecelakaan pengangkut singkong, yang memperlihatkan alat kelamin korban.

Jalan terjal tersebut sering membuat truk pengangkut menggila. Para sopir keteteran ketika melewatinya. Bahkan sering kali terjadi kecelakaan.

Banyak mitos berkembang seputar terjadinya kecelakaan. Masyarakat percaya bahwa ada sosok gaib yang diam di tanjakan tersebut dan kerap mengganggu pengemudi.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Selasa 21 Februari 2023: Live Duel Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala di Mini Turnamen

Ada dua sosok yang dapat berubah wujud, misalnya menjadi macan dan anak kecil. Mahluk tersebut sering usil dengan menepuk pundak pengendara motor atau mobil. Pengendara pun menjadi linglung, dan tak melihat jalan yang menikung, sehingga masuk ke dalam jurang.

Dalam video yang diunggah pada 15 Januari 2023, dan telah tayang sebanyak 15.846 kali, memperlihatkan wawancara dengan seorang warga setempat yang bernama Endang (65), ia mengaku pernah melihat sosok ghaib tersebut.

“Waktu saya masih kecil sekitar SMP pernah disuruh Bapak memasukan kerbau ke kandang dari sawah, waktu itu sudah magrib dan sedikit gelap. Saya melihat ada dua anak kecil yang naik pohon kelapa sampai puncaknya, padahal kalau masusia pasti sudah jatuh,” terangnya.

Baca Juga: Uang BOS Rp167 Juta Baru Dicairkan dari Bank Raib Digondol Maling. Pelaku Bermodus Gembos Ban

Bahkan warga sering mendengar suara gemelang dikejauhan sebelum terjadi kecelakaan. Tapi sekarang suara itu sudah tak terdengar lagi. Para sesepuh kampung pernah meruwat jalan tersebut dengan mengadakan pagelaran Wayang Golek, untuk menetralkan jalan. Agar terlepas dari gangguan mahluk tak kasat mata.

Ridwan Hasyimi, warga yang sering melewati Tanjakan Tepung Kanjut untuk menuju Pangandaran mengatakan saat ini di lokasi tersebut sudah jarang terjadi kecelakaan karena orang lebih berhati-hati.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah