Kenaikan HET LPG 3 Kilogram Membuat Emak-emak di Garut Gaduh

- 23 Maret 2023, 17:53 WIB
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, menyampaikan, sudah dua minggu, Harga Eceran Tertinggi 

Liquefied Petroleum Gas (HET LPG) di pangkalan memang mengalami kenaikan menjadi Rp19.500 dari harga awal Rp16.500 per tabung

Ia menuturkan, kenaikan harga tersebut tentu berdampak terhadap kemampuan daya beli masyarakat khususnya menjelang Ramadan.

Baca Juga: Dinas PUPR Garut Siapkan Alat Berat di Daerah Rawan Bencana Hingga Lebaran

"Saran, rekomendasi, dan kritikan dari masyarakat telah kami terima. Dan kami menyadari betul apalagi di bulan Ramadan ini tentu terkait dengan daya beli masyarakat boleh dikatakan sangat memberatkan, ditambah harga pokok yang lain juga naik," ucapnya

Gania menerangkan, bahwa kenaikan harga ini tidak secara spontan. Namun sudah sejak 2 tahun lalu Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) telah mengajukan permohonan kenaikan harga kepada Pemerintah Kabupaten Garut melalui Disperindag ESDM Garut. Namun pihaknya menolak karena situasi ekonomi di Kabupaten Garut tidak sebaik saat ini

 Setelah itu, kata Gania, Hiswana Migas mengajukan permohonan kembali pada tanggal 26 April Tahun 2022, namun pemerintah daerah kembali menolaknya.

Baca Juga: Kadinkes Garut: Jangan Minum Kopi Saat Sahur

"Nah berdasarkan hasil informasi dari berbagai pihak, hasil studi banding, hasil musyawarah, maka disampaikanlah oleh Hiswana atas naiknya operasional. Kita memahami karena harga eceran tertinggi yang lama sudah sejak 2015 tidak naik, otomatis sudah 7 tahun harga eceran tertinggi itu bertengger di Rp16.500," kata Gania

Ia mengungkapkan, bahwa selama 7 tahun ini telah banyak harga kebutuhan yang naik di antaranya bahan bakar minyak (BBM), operasional, spare part, tarif listrik, UMR, dan yang lainnya sehingga sangat berdampak terhadap operasional di tingkat agen

"Nah kemudian ada lagi pajak penjualan yang menurut informasi Hiswana itu direkapitulasi dan harus dibayar oleh agen sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Selain Bandung, Jajal juga 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut. Ada Kedai yang Wajibkan Konsumen Makan Pedas!

Selain itu, Gania menerangkan, bahwa jauh sebelum HET dinaikkan, harga eceran LPG 3 kilogram sudah naik bahkan sampai dengan harga Rp25.000 per tabung

Perlu diketahui, bahwa Berdasarkan Keputusan Bupati Garut Nomor: 100.3.32/KEP.109-DP2ESDM/2023 Tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas (HET LPG) tabung 3 kilogram untuk Keperluan rumah tangga dan usaha mikro, disebutkan bahwa HET tabung gas 3 Kg di Kabupaten Garut mengalami kenaikan.

Kenaikan harga tersebut membuat kegaduhan ditengah masyarakat terutama emak-emak. Dan keluhan tersebut disampaikan melalui berbagai media sosial. Mereka menganggap pemerintah daerah tak punya perasaan.

Baca Juga: Jenuh di Rumah Mulu? Mending Eksplor 7 Tempat Wisata Air Terjun Tercantik di Garut, Yuk!  

"Jika harga harga kebutuhan naik, mestinya pemerintah daerah jangan dulu ikut menaikan harga, tunggu dulu dong, apalagi sekarang mau lebaran. Harusnya yang dibela itu masyarakat kecil, bukan pengusaha," ujar Aminah salah seorang warga saat berada di gedung DPRD Garut

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, kenaikan itu adanya di Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp19.500.

"Jadi, kalau pedagang mau menaikan harga, Ya jangan serakah, yang wajar saja," ujarnya.

Sebagai informasi harga eceran LPG kemasan 3 kilogram beragam, antara Rp21.000 hingga Rp25.000 per tabung. ***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x