Network
KABAR PRIANGAN - Tokoh agama Kota Tasikmalaya, Ustadz Iri merasa prihatin saat mengetahui kabar tentang adanya permintaan THR dari BNN Tasikmalaya kepada PO Budiman yang viral di media sosial.
Apalagi menurutnya, permintaan THR ke PO Budiman itu dilakukan oleh pihak BNN Tasikmalaya yang merupakan pejabat pemerintah yang tentunya sudah mendapatkan gaji dan THR dari negara.
“Tentunya mereka kan (Pegawai BNN-red) sudah dapat gaji dan THR pula dari negara. Apakah masih kurang, sehingga harus minta ke PO Budiman? Secara pribadi, saya menyayangkan hal ini,” kata ustadz yang terkenal cukup vokal ini.
Baca Juga: Viral, BNN Tasikmalaya Minta THR ke PO Budiman. Iwan: Itu Kesalahan dan Suratnya Sudah Ditarik
Dengan kejadian ini, Ustadz Iri pun menduga, jangan-jangan perilaku “Minta THR” ke pihak pengusaha ini sudah terbiasa di kalangan pejabat, termasuk aparat-aparat lainnya.
“Mungkin yang terungkap hanya yang satu ini karena ada yang memviralkan. Jangan-jangan yang tidak terungkap justru lebih banyak,” duganya.
Kejadian ini pun, kata dia, memperlihatkan mental pejabat yang kurang baik. “Kenaikan pangkat yang diberikan oleh pemerintah, ternyata tak diikuti dengan peningkatan mental,” kata dia.
Baca Juga: Longsor, Jalan Garut-Bandung Via Pangalengan Tertutup Batuan
Hal ini pun menurutnya memperlihatkan Revolusi Mental yang digembar-gemborkan pemerintah hanya sebatas jargon dan slogan saja. “Karena faktanya, para pejabatnya masih bermental seperti itu,” katanya.
Atas kejadian ini, Ustadz Iri menyarankan agar pejabat yang meminta THR ke pihak swasta ini mengundurkan diri saja sebagai pertanggungjawaban moral. “Untuk memberikan contoh kepada yang lain, dan juga sebagai pertanggungjawabannya,” kata dia.
Namun kalaupun tak mau mengundurkan diri, lanjut Ustadz Iri, maka sebaiknya pejabat semacam ini dicopot saja. “Karena tak memberikan contoh yang baik, baik ke bawahan maupun kepada masyarakat,” katanya.***
