BP2MI Nyatakan Ela PMI asal Garut Kabur Dari Rumah Majikannya sejak Bulan Puasa

- 30 Mei 2023, 19:31 WIB
BP2MI dan anggota Komisi V DPRD Jabar memberikan penjelasan terkait keberadaan Ela, PMI asal Garut yang saat ini belum diketahui keberadaannya kepada pihak keluarga Ela di Kampung Cikondang, Desa Tanjungkamunding, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa, 30 Mei 2023.
BP2MI dan anggota Komisi V DPRD Jabar memberikan penjelasan terkait keberadaan Ela, PMI asal Garut yang saat ini belum diketahui keberadaannya kepada pihak keluarga Ela di Kampung Cikondang, Desa Tanjungkamunding, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa, 30 Mei 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berupaya mencari keberadaan Ela Lestari (39), seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Garut yang mengalami masalah di Riyadh, Saudi Arabia. BP2MI pun telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Saudi Arabia untuk mencari keberadaan Ela.

Dari hasil koordinasi dengan pihak Kemenlu dan KBRI, imbuhnya, BP2MI akhirnya mendapatkan kejelasan terkait tempat Ela bekerja di Riyadh. Namun sayangnya, saat ini ternyata Ela sudah tidak ada lagi di rumah tersebut karena telah melarikan diri.

Kepastian jika Ela sudah melarikan diri dari rumah majikannya di Riyadh, Arab Saudi diungkapkan pejabat fungsional BP2MI Jawa Barat, Neng Wepi. Hal itu disampaikannya saat menemui pihak keluarga Ela di Kampung Cikondang, Desa Tanjungkamunding, Kecamatan Tarogong Kaler, Selasa, 30 Mei 2023. 

Baca Juga: 9 Cabor Ikuti Rakorpop KONI Garut, Bupati Rudy: Olahraga Dikelola Pemerintah

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kemenlu dan KBRI guna mencari keberadaan Ela di Riyadh, Saudi Arabia. Pihak Kemenlu sudah berhasil melacak alamat rumah majikan Ela namun sayangnya Ela sudah tidak berada lagi di sana," ujar Wepi. 

Menurutnya, berdasarkan keterangan yang didapatkan pihak Kemenlu dan KBRI, Ela sudah melarikan diri dari rumah majikannya. Hal itu terjadi sejak sekitar dua bulan lalu tepatnya saat bulan puasa.

Disampaikan Wepi, pihak Kemenlu sudah melakukan pengecekan ke perwakilan Saudi Arabia. Kemudian pihak perwakilan di Saudi Arabia langsung melakukan pengecekan ke rumah majikan Ela di kawasan Riyadh, Saudi Arabia. Hasil pengecekan menyatakan jika Ela memang sudah tidak berada di rumah tersebut. 

Baca Juga: Ijazah Milik Siswa SMAN 6 Garut yang Hilang akan Diganti, Memo: Urusan Selesai

Dengan demikian, sebutnya, hingga saat ini keberadaan Ela masih belum diketahui keberadaannya. Saat ini pihak Kemenlu dan KBRI masih melakukan penelusuran terkait keberadaan Ela.

"Penelusuran dan pencarian masih dilakukan pihak Kemenlu dan KBRI terhadap Ela dengan menggunakan seluruh jaringannya. Kita semua berharap agar keberadaan Ela bisa segera diketahui agar bisa secepatnya dibawa pulang ke tanah air," katanya. 

Wepi juga meminta kerjasama dari pihak keluarga Ela yang ada di Garut. Kerjasama dari berbagai pihak dinilainya akan sangat membantu upaya pencarian terhadap Ela. 

Baca Juga: Marak Aksi Penipuan yang Mencatut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

Menurutnya, sekecil apa pun informasi yang didapatkan terkait Ela termasuk dari keluarganya, tentu akan sangat berharga. Oleh karenanya ia berharap sekecil apa pun informasi yang didapatkan pihak keluarga serta kerabat Ela, agar secepatnya disampaikan kepada pihaknya. 

Sementara itu anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Enjang Tedi menyatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mencari keberadaan Ela. Upaya dilakukan mulai oleh pemerintah daerah di Garut, Provinsi Jabar, hingga pusat akan tetapi saat ini belum berhasil menemukan keberadaan Ela. 

"Saat ini kami mendorong agar keluarga bisa bersama-sama melangkah untuk menuntaskan kasus tersebut, salah satunya dengan melaporkan calo yang memberangkatkan Ela ke Saudi. Hal ini tidak bisa terus kita biarkan," ucap Enjang Tedi yang sejak awal terus mengawal upaya pemulangan ibu dari empat orang anak tersebut. 

Baca Juga: Bupati Berharap Wisudawan Universitas Garut Membuka Wawasan untuk Bekerja di Luar Negeri

Politisi PAN ini mengaku prihatin dengan masih maraknya pemberangkatan tenaga kerja ilegal dari Garut ke luar negeri, termasuk Timur Tengah. Hal ini harus menjadi perhatian bersama untuk sama-sama memeranginya karena pekerja yang dilakukan ke luar negeri secara ilegal hanya akan menemui masalah. 

Secara regulasi, tuturnya, pemerintah Indonesia telah melarang pekerja sektor informal ke Timur Tengah, salah satunya Arab Saudi. Oleh karenanya ia meminta masyarakat untuk tidak pernah takut melaporkan aksi percaloan tenaga kerja ilegal yang masih sering terjadi di Garut. 

"Jangan takut untuk melaporkan aksi percaloan tenaga kerja ilegal karena pemerintah pasti akan memberikan perlindungan. Mari kita perangi setiap aksi percaloan ilegal tenaga kerja agar tak ada lagi warga Garut yang menjadi korban," katanya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x