PT PGE Area Karaha Terjunkan Tim Dokter ke Desa di Garut yang Terserang Difteri

- 3 Juni 2023, 21:07 WIB
Kegiatan sosialisasi pentingnya imunisasi serta bahaya dan pencegahan difteri yang dilakukan PT PGE Area Karaha bekerjasama dengan Dinkes, pemerintahan, serta para tokoh masyarakat Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Sabtu, 3 Juni 2023.
Kegiatan sosialisasi pentingnya imunisasi serta bahaya dan pencegahan difteri yang dilakukan PT PGE Area Karaha bekerjasama dengan Dinkes, pemerintahan, serta para tokoh masyarakat Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Sabtu, 3 Juni 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

"Selain membawa tim dokter sendiri, kami juga melibatkan tim dari Dinas Kesehatan serta Puskesmas Cimaragas dalam kegiatan sosialisasi ini. Kita lebih memberikan pemahaman serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan imunisasi bukan sesuatu yang harus ditakuti," ucapnya. 

Baca Juga: HMI Garut Sebut di Akhir Masa Jabatan Rudy-Helmi Banyak PR

Kegiatan sosialisasi, imbuh Awaludin, dilaksanakan di Pondok Pesantren Djami'ul Huda pimpinan KH Idin Solahudin. Kegiatan ini dihadiri sekitar tiga ratusan santri dan warga dari berbagai kalangan baik anak-anak sampai orang dewasa.

Ia menyampaikan apresiasi karena antusias warga terhadap kegiatan tersebut yang sangat tinggi. Mereka terlihat sangat tertarik menyimak pembahasan tentang imunisasi serta bahaya dan pencegahan difteri. 

Menurut Awaludin, bahkan banyak pula warga yang menanyakan tentang penyakit difteri termasuk gejala dan cara penanganannya. Mereka tidak mau daerah mereka kembali diserang wabah yang sangat berbahaya dan telah menyebabkan kematian 9 warga tersebut. 

Baca Juga: Ada di Sini! Jadwal Terbaru Commuter Line Garut Sesuai Gapeka 2023, Termasuk Menuju Purwakarta

Dalam kesempatan itu, pihak PT PGE Area Karaha juga menyerahkan bantuan berupa 400 godybag berisi paket makanan bergizi kepada warga. 

Kepala Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Asep Rukman, mengungkapkan beberapa waktu lalu ada belasan warganya yang terserang difteri dan 9 di antaranya meninggal dunia. Mayoritas warga yang terserang penyakit difteri adalah anak-anak usia 4 sampai 15 tahun. 

Diakuinya, tingkat imunisasi warga di daerahnya saat ini masih terbilang rendah. Hal ini disebabkan berbagai faktor, salah satunya pandemi Covid-19 yang menyebabkan pelaksanaan vaksinasi warga terganggu. 

Baca Juga: Cabuli Belasan Santrinya, Oknum Guru Ngaji di Garut Diamankan Polisi

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x