Kisah Wartawan Kabar Priangan Saat Tsunami Pangandaran 17 Juli 2006: Mengungsi, Sempat Pisah dengan Orangtua

- 17 Juli 2023, 12:34 WIB
Tugu Tsunami di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Minggu 18 Juni 2023. Didirikan untuk mengenang para syuhada sekaligus mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari terjadinya musibah tersebut.*/Foto: kabar-priangan.com/Kiki Masduki
Tugu Tsunami di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Minggu 18 Juni 2023. Didirikan untuk mengenang para syuhada sekaligus mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari terjadinya musibah tersebut.*/Foto: kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

Setelah bertemu, saya langsung diajak pergi dari pengungsian oleh orangtua saya. Namun tidak langsung pulang ke rumah melainkan ke tempat pengungsian orangtua. Saat itu banyak yang mengatakan tetap harus mewaspadai tsunami susulan, bahkan ada yang mengatakan malam itu akan terjadi lagi. Katanya, "Awas nanti jam 10 (malam) ada tsunami susulan". Itu membuat saya makin panik.

Baca Juga: Polisi Tunggu Laporan Resmi Terkait Pencurian Data Pribadi Milik Ratusan Warga Sukabakti Garut

Malam di Pengungsian

Selama di pengungsian, ke lokasi saya cukup banyak bantuan makanan dari pemerintah berdatangan sehingga bisa bertahan hidup. Hari kedua setelah tsunami banyak warga yang mengambil ikan ke daerah sekitar pantai karena ikan-ikan naik ke daratan. 

Saya bersama warga lain kurang lebih tiga minggu mengungsi di bukit tersebut. Soalnya kondisi rumah katanya belum memungkinkan ditempati karena khawatir ada bencana susulan. Adapun rumah dalam keadaan aman karena selain dikunci juga ada warga dan aparat pemerintah setempat yang berjaga-jaga. Meskipun demikian sejumlah rumah rusak termasuk rumah saya yang retak-retak.

Teman Sepermainan Jadi Korban

Informasi yang saya dapat dari teman-teman sepermainan di kampung, ketika tsunami terjadi, air laut di Pantai Legokjawa masuk ke daratan sekira 100 meter. Namun di pantai sekitar kampung saya air sempat membentur perbukitan sehingga tak terlalu banyak memakan korban jiwa.

Dalam musibah tersebut ada seorang teman sepermainan saya yang meninggal karena tergulung ombak saat sedang bermain di Pantai Legokjawa. Semoga teman saya dan semua korban tsunami Pangandaran yang menjadi syuhada husnul khotimah. Aamiin.***

 

 

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah