Diperkirakan, katanya, kerugian yang dialami akibat gagal panen mencapai sekitar Rp5 jutaa. Meski sangat sedih, akan tetapi ia bersama petani lainnya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.
Menurut Junaedi maupun Taopik, hingga saat ini sama sekali belum ada upaya penanggulangan yang dilakukan pihak Pemkab Garut. Bahkan untuk sekedar pendataan pun hingga saat ini belum pernah ada padahal dia dan petani lainnya sudah melaporkan kondisi yang mereka alami sejak awal.
Baik Junaedi maupun Taopik berharap ada kepedulian dari pemerintah sehingga kerugian yang mereka alami akibat gagal panen tidak terlalu besar. Jika sampai tidak ada perhatian pemerintah, sudah dapat dipastikan mereka tidak akan memiliki modal untuk biaya penanaman kembali di musim berikutnya.***