Para legenda Persigar ini juga menyoroti tim Persigar usia 17 yang mengikuti Piala Soeratin U-17 di Bandung yang mana pembinaan tim Persigar dinilai kurang terlihat dari permainan yang diperlihatkan Persigar pada even tersebut.
Adeng Hudaya dan rekan-rekan juga mengomentari terkait nomor punggung pemain Persigar, yang ditempel pakai lakban yang hingga viral di media.
"Ya jelas memalukan dan sangat memprihatinkan kejadian ini. Pertandingan ini kan resmi. Masa ada pemain di lapangan harus ke pinggir dulu hanya untuk pasang tempel nomor punggung yang copot, ini kenapa bisa terjadi," ucapnya.
Baca Juga: Buron 8 Bulan, Penjambret di Garut Berhasil Dibekuk Polisi
Adeng menilai, persiapan Persigar dalam menghadapi Piala Soeratin usia 17 ini sangat carut marut. "Jadi sekelas Persigar nomor punggung di lakban kemudian pemain inti tidak mempunyai nomor kostum ini sangat memalukan sekali sekelas kabupaten, dan jangan sampai terulang lagi," katanya.
Meski persiapan mepet dan terbatasnya anggaran, tetapi kejadian kostum kurang dan nomor punggung ditempel pakai lakban, jangan sampai terjadi lagi.
Baca Juga: Pemkab Garut Putuskan Berakhirnya Masa Transisi Pemulihan Kekeringan
"Melihat potensi calon ketua, kami melihat sosok bupati untuk menjadi ketua Persigar. Kami sangat mendukung sekali pak bupati menjadi ketua Persigar," ucapnya.***