5 Fakta Gempa Sumedang Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami

- 11 Januari 2024, 18:58 WIB
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengupas tuntas Gempa Sumedang
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengupas tuntas Gempa Sumedang /Dok. ANTARA /

BMKG mencatat sejumlah gempa kerak dangkal tapi merusak yaitu Gempa Madiun Magnitudo 4,2 Tahun 2014, Gempa Pangalengan Magnitudo 4,2 Tahun 2016, Gempa Garut Magnitudo 3,7 Tahun 2017, Gempa Banjarnegara Magnitudo 4,4 Tahun 2018, Gempa Lebak Magnitudo 4,4 Tahun 2018 dan Gempa Kuningan-Brebes Magnitudo 4,2 Tahun 2020.

4. Gempa Sumedang diduga merupakan pengulangan gempa pengulangan Tahun 1955.

Dalam seismologi, terdapat konsep return period yaitu yang memungkinkan gempa akan terulang kembali di tempat yang kita anggap aman karena ketidaktahuan sejarah gempa.

Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Kota Tahu Malam Ini M 2,9 SR, Tak Ujug-ujug, Inilah Cara BMKG Menamai Sesar Sumedang

5. Gempa Sumedang dipicu aktivitas sesar aktif yang tidak terpetakan.

Gempa ini mirip Gempa Solok 2019, Gempa Ambon 2019, Gempa Sulawesi Tengah 2021, dan Gempa Cianjur 2022.

6. Gempa Sumedang memiliki human interest dan pertanyaan publik terkait nama sesar penyebab gempa.

Data BMKG menunjukkan kluster seismisitas bahwa sesar melalui Kota Sumedang. Ini mirip dengan kota-kota yang dilalui jalur sesar sepert Kota Palu dengan sesar Palu, Kota Sorong dengan sesar Sorong, dan Sesar Semarang dimana nama sesar merujuk nama kota yang dilaluinya.***

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah