Kota Tasikmalaya Darurat Sampah, Anggaran Penanganan Rp13 Miliar Dinilai Tak Cukup

- 20 Februari 2024, 18:23 WIB
Tumpukan sampah terlihat menggunung di lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya beberapa waktu.
Tumpukan sampah terlihat menggunung di lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya beberapa waktu. /kabar-pringan.com/DOK Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah mengucurkan anggaran senilai Rp13 miliar untuk penanganan sampah. Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya menyebut Kota Tasikmalaya darurat sampah. 

Kepala Dinas LH, Deni Diyana, pada rapat koordinasi soal penanganan sampah menyebutkan, bantuan tersebut digelontorkan kepada Bidang Pengelolaan Sampah DLH untuk mengurus TPA, TPS, dan seluruh operasional penanganan limbah domestik di Kota Tasikmalaya.

Kata Deni, pihaknya sudah sekuat tenaga mengatasi tumpukan sampah yang terjadi disejumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Tasikmalaya dengan melakukan ‘operasi besar’ di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir. 

Baca Juga: Universitas Perjuangan Tasikmalaya Berkonsep Wawasan Konservasi dan Hutan Kampus

Deni mengatakan, tumpukan sampah yang terjadi khususnya pasca Pemilu disebabkan karena TPA Ciangir sempat tidak bisa menerima sampah.

Namun ujar dia kini TPA Ciangir sudah kembali beroperasi di tengah keadaan darurat sampah. 

“Saat ini permasalahan sampah TPA sudah mulai terkendali, dimana alat berat yang sebelumnya tidak bisa digunakan mulai bisa digunakan sehingga TPA sudah mulai bisa beroperasi lagi walaupun belum maksimal. Bahkan saat libur kemarin kita tetap berjibaku sampai tengah malam di TPA,” ujar Deni.

Baca Juga: 70 Pasutri di Garut Ikuti Sidang Itsbat Nikah, Status Menikah Belum Tercatat di KUA

Menurut Deni, angka Rp13 miliar tersebut tak cukup membiayai kebutuhan kelola sampah di Kota Tasikmalaya karena anggaran dari APBD Rp13 miliar itu, untuk semua termasuk beli BBM, solar, honor petugas kebersihan, maintenance, hingga biaya lembur. 

Salah satu dampaknya ujar dia, adalah ketidaklayakan alat berat di TPA yang kurang pemeliharaan lantaran keterbatasan anggaran. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x