KABAR PRIANGAN - Ditengah-tengah mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah kelompok Tani di Pangandaran mencoba inovasi baru dengan menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Para kelompok tani di wilayah Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran sengaja mengaplikasikan BBG berupa gas elpiji 3 kg ke mesin pompa air yang tadinya memakai BBM biasa. Mereka pun langsung mempraktekkan dan diperlihatkan kepada masyarakat sekitar.
Satu Inovator pengguna BBG di Pangandaran, Kiswan mengatakan, berjalannya konversi BBM ke BBG itu sudah dilakukannya sejak tahun 2014.
Baca Juga: Bendera Merah Putih 1.000 Meter Dibentangkan di Jalur Wisata Pantai Batukaras-Madasari Pangandaran
"Untuk distribusi pemakaian BBG, kita sudah terlibat sejak tahun 2016. Jika menggunakan BBG, manfaat yang akan dirasakan pelaku petani itu sangat luar biasa," kata Kiswan, Senin 10 Juni 2024.
Kiswan menambahkan, kalau menggunakan BBM dengan RPM pada mesin di kisaran 40, itu membutuhkan BBM sekitar 9 liter dan RPM di angka 60 itu butuh BBM sekitar 7 liter.
"Itu, perbandingannya sama dengan satu gas elpiji 3 kg. Tentu, ini sangat memangkas anggaran dan menguntungkan pelaku usaha pertanian, perikanan termasuk nelayan kecil," katanya.
Baca Juga: Faktor Ekonomi dan Gaya Hidup Picu Puluhan ASN di Pangandaran Ajukan Cerai
Memperingan Beban Petani
Makanya, Ia berinisiatif mensosialisasikan kepada masyarakat yang suka bertani untuk memperingan beban petani.
"Gas kan cukup melimpah, kenapa enggak di manfaatkan oleh kita, oleh orang-orang yang mungkin bisa membantu para petani," ucap Kiswan.