Nasib Seorang Janda di Pangandaran Tinggal di Rutilahu tak Miliki MCK

- 10 Juni 2024, 17:00 WIB
Ida Nuraida berusia 45 tahun warga Pangandaran hidup di tempat tidak layak huni.
Ida Nuraida berusia 45 tahun warga Pangandaran hidup di tempat tidak layak huni. /kabar-priangan.com/Kiki Masduki/

"Anak saya kan ada dua, yang kecil masih kelas 1 kalau satu lagi sudah kelas 6 SD dan mau sekolah SMP," ujar Ida.

Meskipun dengan kondisi ekonominya yang serba kekurangan, Ia terus berupaya agar kedua anaknya tetap bersekolah.

"Pendapatan kerja saya enggak tentu, kadang kalau disuruh nyuci sama tetangga sampai pulang malam saya dikasih Rp25 ribu, kalau disuruh pijat saya kadang dikasih Rp50 ribu. Ya, itu tergantung orangnya lah," ucapnya.

Baca Juga: Sekarang, Beli Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram di Pangandaran ada Syaratnya

Selain dari hasil kerjanya, Ida pun bersyukur, ada bantuan dari pemerintah berupa PKH dan beras sebanyak 10 kilogram per bulan. "Cukup enggak cukup ya dicukupin saja. Beras 10 kilogram kadang buat sebulan juga masih ada, karena kita jarang makan," kata Ida.

Ida jarang makan di rumah, karena kadang masak nasi kadang tidak dan anak-anak kadang makan dikasih sama orang-orang yang ada di sekitarnya. "Jadi, untuk makan kadang-kadang kedua anak saya sering dikasih sama tetangga. Kebetulan kedua anak saya cowo semua," bebernya.

Untuk uang jajan, kadang kedua anaknya meluangkan waktu untuk mencari rongsok atau limbah di lingkungannya. "Rongsok itu, mereka jual. Tapi sebenarnya itu kemauan anak, kalau saya tidak menyuruh karena kalau pingin jajan saya juga ngasih," kata Ida.

Baca Juga: Adu Banteng Motor Vario vs Beat di Pangandaran, Seorang Meninggal Dunia

Kondisi seperti itu, Ida mengaku sudah ada setahun sejak diceraikan suaminya dan harus mencari rezeki untuk membiayai kedua anaknya. 

"Tapi, saya harus kuat. Kini, saya dengan anak hanya bisa berharap memiliki rumah seperti halnya orang lain yang. Ya, harapan saya mudah mudahan rumah ini cepat dibangun, layak ditempati anak- anak, bisa buat solat, bisa buat belajar anak-anak. Kalau hujan kan sering bocor dan aku takut dindingnya ambruk," ucapnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah